REPUBLIKA.CO.ID,AGAM--Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui resor Agam saat ini sedang mengamati keberadaan beruang madu tak jauh dari pemukiman warga di Simpang Ampek, Jorong Surabayo, Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Agam Ade Putra mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap jejak yang diduga beruang madu atau helrcto malayanus sejak Kamis (2/1).
"Sejauh ini memang belum ada gangguan terhadap warga. Tapi beberapa batang pohon nangka milik warga sepertinya dimakan satwa langka yang dilindungi tersebut," kata Ade, Jumat (3/1).
Ade menyebut selain identifikasi jejak, beberapa warga setempat juga melaporkan kesaksiannya melihat beruang madu di Simpang Ampek, Joronhg Surabayo, Lubuk Basung.
Seperti pengakuan Jun bin Sutan Sari Ali (55) yang menyebutkan saat malam hari ketika sedang memperbaiki saluran air sawah, ia melihat beruang madu sedang memakan buah nangka.
Kemudian kesaksian Hazizul Hakim (31) yang melihat beruang madu yang berjalan terpincang-pincang pada kaki bagian kanan.
Ade menyebut tim BKSDA memprediksi beruang madu tersebut terjebak di lahan pertanian warga. Kini BKSDA sudah memasang satu unit alam perangkap buat mengevakuasi beruang tersebut ke tempat aman. BKSDA mengimbau warga agar berhati-hati dalam beraktivitas di lahan pertanian yang ada tanda-tanda keberadaan beruang madu.
Terutama aktivitas di lahan pertanian saat malam hari. Beruang madu merupakan jenis satwa mamalia yang langka dan dilindungi UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.