Jumat 03 Jan 2020 23:17 WIB

Edukasi Masyarakat Hadapi Banjir Perlu Ditekankan

Anggota DPR meminta pemerintah memberikan pendidikan kebencanaan pada warga

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga terdampak banjir beraktivitas di sekitar tenda pengungsian di kawasan Stasiun Rawa Buaya, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Foto: FAUZAN/ANTARA FOTO
Warga terdampak banjir beraktivitas di sekitar tenda pengungsian di kawasan Stasiun Rawa Buaya, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Edukasi dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir dinilai perlu ditekankan. Edukasi kebencanaaan tersebut dinilai penting agar risiko korban jiwa maupun benda dapat diminimalisasi.

Anggota DPR RI asal Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan, pemerintah memang harus menyiapkan infrastruktur untuk menghadapi banjir. Namun, pemerintah juga harus memberikan pendidikan kebencanaan pada warga.

Baca Juga

"Harus memberi edukasi bagi warga tentang bagaimana cara bertindak ketika banjir datang seperti kapan harus mengungsi, tindakan apa yang harus diambil, pertolongan pertama apa yang harus dilakukan, dan lain-lain” kata Sahroni di Jakarta, Jumat (3/1).

Terlebih, Jakarta merupakan daerah rawan banjir karena daerahnya merupakan dataran rendah Legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu pun menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat untuk selalu dalam keadaan siap siaga. Ia menuntut peran aktif dari pemerintah eksekutif maupun legislatif untuk rajin memberikan sosialisasi pada warga.

“Kalau dilihat dari lokasinya Jakarta ini sangat rawan banjir, karenanya kita harus siap baik secara infrastruktur maupun sosialisasi kepada warga tentang bagaimana cara kita menghadapi bencana ini," ujarnya menambahkan.

Dengan adanya edukasi kepada warga terkait cara-cara dalam menghadapi banjir, maka ia meyakini risiko yang bisa muncul akibat banjir dapat ditekan.

Sebagaimana diketahui, bencana banjir yang melanda berbagai wilayah di Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat telah menyebabkan berbagai kerugian baik secara riil maupun non materiil. Sudah ada 43 orang yang dinyatakan meninggal dan puluhan ribu warga yang terpaksa mengungsi dari kediamannya.

“Sebagai warga Jakarta, tentunya saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Kita harapkan semoga banjir ini dapat cepat ditanggulangi oleh pihak-pihak terkait.” ujar Sahroni menambahkan.

Politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai, ada kelalaian membersihkan terowongan di Jakarta saat musim kemaray melanda. Sehingga, saat curah hujan tinggi, Jakarta langsung kebanjiran. Ia pun mendorong pemerintah provinsi DKI Jakarta agar bergerak cepat mengambil tindakan seperti normalisasi kali.

"Ini kan krn kelamaan ga terjadi hujan shngga kita lengah. Normalisasi Sungai Ciliwung terkendala teknis. Kita imbau gubernur untukk kebut normalisasi," ungkap Wakil Ketua DPR RI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement