REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli memberikan penjelasan mengenai maksudnya mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor, Bima Arya di Bendungan Katulampa, Bogor. Menurutnya, foto tersebut diunggah untuk merespons pendukung Anies.
"Itu respons ke pendukung Anies yang juga pakai foto tahun 2017 sebagai propaganda dan juga klaim Anies tidak foto-foto saat kerja," kata Guntur kepada Republika.co.id, Jumat (3/1) malam.
Guntur menilai, Anies tidak serius mengurus penanggulangan banjir di Jakarta. Selain itu, anggaran sudah disunat. Pergi ke Bogor hanya swafoto saja. Jadi konteks mengunggah foto itu satire dan kontra propaganda.
Ia menegaskan, foto yang diunggahnya itu memang foto Februari 2018. Tapi waktu itu Jakarta juga kebanjiran. Pada waktu itu juga Anies dikritik, tapi Anies ke Bogor cuma swafoto sementara Jakarta kebanjiran.
"Hoaks-nya di mana? Foto itu ditarik ke Februari 2018, Jakarta memang lagi kebanjiran, mau ditarik sekarang sebagai ilustrasi atau satire Jakarta juga kebanjiran, apa yang dilakukan Anies untuk banjir? Enggak ada," ujarnya.
Guntur juga mengatakan, Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor mendapat hibah Rp 10 miliar untuk pembangunan kolam retensi dari program Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tapi sampai sekarang kolam itu belum selesai. "Bima Arya enggak usah baper," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Bogor, Rudiyana menyayangkan foto yang diunggah politikus PSI itu. Bencana alam yang terjadi harusnya menjadi duka bagi semua, bukan dimanfaatkan untuk menebar kabar bohong atau hoaks.
"Kami sangat menyayangkan masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk menebar hoaks," kata Rudiyana.
Rudiyana menjelaskan foto yang diunggah akun twitter Guntur Romli itu diambil saat kunjungan Anies ke Kota Bogor pada 12 Februari 2018. Namun akun @gunromli mengunggah kembali dengan keterangan 'Cengar cengir selfie di tengah warga Jakarta yang kebanjiran.'
Ikuti Whatsapp Channel Republika
