Jumat 03 Jan 2020 22:02 WIB

Pengungsi Banjir di Sajira Lebak Kesulitan Air Bersih

Pengungsi kesulitan air bersih untuk keperluan MCK.

Sejumlah warga mengamati kerusakan yang terjadi akibat banjir bandang di Desa Sajira, Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah warga mengamati kerusakan yang terjadi akibat banjir bandang di Desa Sajira, Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK— Masyarakat yang ditampung di posko pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, kesulitan air bersih karena jaringan listrik padam.

"Kami merasa bingung karena kesulitan air bersih," kata Husin, seorang warga pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Jumat (3/1).

Baca Juga

Akibat kesulitan air bersih, maka masyarakat korban bencana kesulitan mandi, cuci dan kakus (MCK) serta wudhu. Bahkan, di antaranya terdapat warga buang air besar (BAB) di belakang Kantor Gedung PGRI yang banyak pepohonan.

Apabila, mereka BAB sembarangan sangat berpeluang serangan penyakit diare dan bau tak sedap. Karena itu, pihaknya berharap kesulitan air bersih itu dapat terpenuhi, terlebih warga yang ditampung di pengungsian sekitar 1.000 jiwa.

Mereka kesulitan air bersih itu sepanjang Jumat (3/1) pagi hingga sore ini belum mendapatkan bantuan pasokan air bersih."Kami terpaksa menggunakan air kemasan untuk memandikan anak," katanya.

Begitu juga Rohman mengaku bahwa warga yang tinggal di pengungsian kebingungan karena tidak ada air bersih untuk keperluan MCK dan wudhu.

Mereka percuma saja pergi ke toilet Gedung PGRI itu, namun tidak tersedia air bersih. Sebab, pasokan air bersih Gedung PGRI itu melalui jetpump dan jika jaringan listrik padam maka tidak beroperasi. "Kami berharap kesulitan air bersih itu segera ditangani, karena khawatir menimbulkan penyakit," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement