Jumat 03 Jan 2020 19:37 WIB

BNPB: 21.940 Warga Terdampak Banjir di DKI Masih Mengungsi

BNPB menyebutkan, jumlah pengungsi tertinggi di wilayah Jakarta Timur.

Warga terdampak banjir beraktivitas di tenda pengungsian di kawasan Stasiun Rawa Buaya, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Foto: Antara/Fauzan
Warga terdampak banjir beraktivitas di tenda pengungsian di kawasan Stasiun Rawa Buaya, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat 21.940 warga terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta masih mengungsi memasuki H+3 setelah banjir, Jumat (3/1). BNPB menyebutkan, jumlah pengungsi tertinggi di wilayah Jakarta Timur mencapai 9.122 orang, Jakarta Selatan (8.104 orang), Jakarta Pusat (2.703 orang), Jakarta Barat (1.103 orang), dan Jakarta Utara (908 orang).

Sementara itu, daerah yang masih tergenang air di Jakarta Selatan sebanyak 39 titik, Jakarta Timur (13 titik), Jakarta Barat (tujuh titik), Jakarta Pusat, Jakarta Utara sisa dua titik. BNPB juga menginformasikan jumlah pengungsi dan lokasi genangan air di wilayah Banten antara lain Kabupaten Lebak (428 orang/13 titik), Kota Tangerang (3.350 orang/empat titik), dan Kota Tangerang Selatan (700 orang/lima titik).

Baca Juga

Kemudian, wilayah Jawa Barat meliputi Kota Depok 105 orang dan tidak ada titik genangan, Kota Bekasi (366.274 orang/58 titik), Kabupaten Bekasi (2.846 orang/27 titik), Kabupaten Bandung Barat, dan Cikarang sisa satu titik genangan. Tercatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebanyak 43 orang dengan bantuan personel sekitar 1.432 orang.

Memasuki hari ketiga setelah banjir, BNPB juga mengeluarkan peta sebaran wilayah terdampak banjir yang sudah mulai surut sejak Jumat (3/1) pagi di sejumlah titik wilayah Jakarta. Namun, sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya masih tergenang akibat banjir yang terjadi sejak Rabu (1/1).

Menurut data BNPB, ketinggian banjir di beberapa lokasi sudah tidak setinggi seperti dua hari lalu. Laporan dari BPBD per 3 Januari pukul 14.30 WIB menunjukkan, bahwa genangan air di DKI Jakarta sudah surut.

Di wilayah Jakarta Pusat yang pada dua hari kemarin melanda wilayah Pasar Baru, Bendungan Hilir, dan Gunung Sahari sudah tidak menyisakan genangan. Namun, di sebagian wilayah lainnya seperti Jakarta Timur misalnya masih tergenang air. Jika ketinggian air pada dua hari lalu mencapai 310 cm, kini menjadi 20-25 cm.

Ketinggian air di wilayah Jakarta Barat kini mencapai 20-70 cm, sedangkan di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara tinggi air bervariasi mulai dari 20-200 cm. Warga pun mulai kembali dan membersihkan rumah-rumahnya dan petugas mulai membersihkan jalan-jalan wilayah yang sudah surut.

Pada Kamis (2/1), Kepala BNPB Doni Monardo meminta pemerintah daerah (pemda) untuk tegas memindahkan warga yang masih menempati rumah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).

"Kami minta pemda untuk tegas memindahkan warga. Mulai dari bupati, camat, hingga lurahnya turun tangan memindahkan warga," katanya saat mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di pintu air Manggarai, Jakarta, Kamis (2/1).

Dia menambahkan banyaknya korban jiwa akibat banjir juga diakibatkan ketidaktegasan pemda untuk mengevakuasi warganya yang berada di sepanjang aliran sungai. Hal itu, katanya, berbeda halnya dengan pemda yang tegas dan mengevakuasi warganya sehingga korban jiwa dapat diminimalisasi.

"Kita juga harus mengingatkan seluruh masyarakat yang ada di sepanjang DAS karena sudah berulang kali BMKG mengingatkan curah hujan tinggi, maka kawasan itu harus dikosongkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement