Jumat 03 Jan 2020 17:08 WIB

BKSDA Agam Pasang Perangkap Beruang Madu

Warga menemukan jejak beruang madu di sekitar pemukiman.

Beruang madu.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Beruang madu.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam Sumatra Barat memasang perangkap untuk beruang madu (Helarctos horsfield). Perangkap dipasang di Bukik Kampuang, Jorong Surabayo, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung. Keberadaan beruang madu di sekitar permukiman mulai meresahkan warga setempat.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra mengatakan pemasangan perangkap dengan panjang dua meter dan lebar satu meter itu setelah petugas BKSDA menemukan jejak kaki satwa liar tersebut. Pemasangan perangkap itu dilakukan petugas BKSDA Resor Agam dan dibantu masyarakat setempat.

Baca Juga

Apabila tertangkap, tambahnya beruang itu akan direlokasi ke habitatnya. Lokasi ditemukan itu berada di permukiman warga dengan jarak 500 meter.

"Lokasi temuan beruang juga berdekatan dengan Perumahan Talago Permai sekitar satu kilometer," katanya.

Sebelumnya, seorang warga, Jun Sutan Sari Ali (55) dikejutkan dengan beruang sedang makan nangka saat dirinya sedang mengairi air sawah pada Selasa (31/12) malam. Atas laporan itu, petugas BKDA Resor Agam ke lokasi penemuan untuk identifikasi lapangan terkait keberadaan satwa tersebut.

"Kami menemukan jejak kaki satwa liar itu cukup banyak di lokasi. Saya mengimbau warga untuk berhati-hati, tidak sendirian ke kebun dan menghindari aktifitas pada malam hari di kebun," terangnya.

Salah seorang warga, Azizul Hakim (31) menambahkan beruang itu sudah tiga kali ditemukan warga sekitar. Penemuan pertama pada Selasa (31/12) malam, pada Rabu (1/1) siang dan Kamis (2/1) malam.

"Saat menemukan beruang itu, warga langsung menyelamatkan diri karena takut diserang," katanya.

Ia mengakui beruang itu muncul ke kebun warga hanya satu minggu terakhir dan sebelumnya tidak pernah ditemukan. Kemungkinan beruang itu muncul akibat kaki kanan belakang mengalami sakit dan beruang itu tidak bisa memanjat ke pohon untuk mencari makan.

"Dengan kondisi kaki sakit, beruang itu mencari makanan dari hasil perkebunan warga berupa jagung, nangka dan lainnya," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement