Jumat 03 Jan 2020 14:53 WIB

BI Layani Penukaran Uang Rupiah Rusak Akibat Banjir

Uang rupiah yang ditukar harus memenuhi kriteria dari BI.

Bank Indonesia (BI) menyatakan masyarakat bisa menukarkan uang rupiah yang rusak akibat terendam banjir di kawasan Jabodetabek (Ilustrasi uang rusak)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Bank Indonesia (BI) menyatakan masyarakat bisa menukarkan uang rupiah yang rusak akibat terendam banjir di kawasan Jabodetabek (Ilustrasi uang rusak)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan masyarakat bisa menukarkan uang rupiah yang rusak akibat terendam banjir di kawasan Jabodetabek. Penukaran uang rupiah yang rusak bisa dilakukan di loket Bank Sentral.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan, masyarakat yang ingin menukarkan uang rupiah rusak akibat banjir dapat membawa uang tersebut ke loket-loket di kantor Bank Indonesia. Namun, ada beberapa kriteria uang rusak yang dapat ditukarkan.

Baca Juga

Di loket BI, petugas akan memeriksa kelayakan uang rupiah tersebut. Beberapa kriteria uang rupiah rusak yang dapat ditukarkan adalah uang tersebut merupakan uang asli. Kemudian fisik kertas masih utuh minimal 2/3 bagian dari keseluruhan fisik uang itu.

"Selain syarat-syarat itu, bawa saja ke loket BI. Nanti akan dibantu petugas," kata Onny, Jumat (3/1).

Namun, BI hanya melayani penukaran untuk uang berdenominasi rupiah yang rusak terendam banjir. Bank Sentral tidak akan melayani penukaran uang valuta asing.

"Uang rupiah bisa dengan beberapa kriteria. Uang valas tidak bisa," ujar Onny.

Selain itu, BI juga turut memastikan kegiatan operasional sistem pembayaran dan operasi moneter tetap berjalan normal di tengah bencana banjir Jabodetabek. Otoritas juga akan menjaga kondisi pasar uang tetap berjalan lancar dan normal guna menjaga likuiditas dan stabilitas perekonomian.

"BI akan senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga/otoritas terkait lainnya untuk menjamin kelangsungan layanan sistem pembayaran nontunai dan tunai secara aman dan lancar bagi masyarakat," katanya.

Banjir di Jabodetabek terjadi sejak Rabu (1/1) dini hari. Banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari Bendungan Katulampa di Bogor, Jawa Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement