REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegawai Sany Parsel di Jalan Jatinegara Barat sudah mulai membersihkan tokonya yang terendam banjir pada saat malam tahun baru. Toko yang menjual semua keperluan kerajinan parcel yang terbuat dari rotan, anyaman bambu dan karton harus kehilangan Rp 50 juta akibat banjir. "Lebihlah jutaan kerugiannya," kata Asnan (40) saat ditemui Republika.co.id, Jumat (3/1).
Pria asal Ciamis Jawa Barat ini mengatakan saat ini dia bersama dua temannya ditugaskan pemilik toko untuk fokus membersihkan tokonya yang sudah terendam air bajir sejak dua hari lalu. Sebelum bersih, toko ini belum bisa berjualan. "Pilih barang-barang mana yang rusak dan yang masih bagus dijual," katanya.
Asnan yang akrab disapa mang Aas mengatakan, pada Selasa (31/12) lalu, toko ini tutup sejak pukul 16.00. Aas mengaku tidak mengira hujan deras sejak sore akan merendam wilayah ini. "Tutup jam empat sore," katanya.
Sementara itu rekan Aas, Yogi (23) tahun mengatakan, tokonya memang selalu terdampak banjir. Terakhir toko ini terendam banjir pada tahun 2018. "Sama parah juga karena langganan banjir," katanya.
Menurut dia, setiap hari jika penjualan bagus toko ini bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 6 juta sampai Rp 7 juta. Sekarang karena banjir toko ini sudah tutup tiga hari dan belum tahu kapan mulai jualan lagi.
Pantauan Republika.co.id, arus lalulintas di Jalan Jatinegara Barat sudah kembali normal. Polisi terlihat mengatur arus lalulintas dari arah Kp Melayu menuju Matraman, Salemba dan Senen.
Iptu Edi Susanto petugas polres Jakarta Timur mengatakan, arus lalulintas sudah normal sejak malam. Saat ini petugas tinggal mengatur arus lalulintas agar lebih hati-hati karena banyak warga membersihkan tokonya.