REPUBLIKA.CO.ID, TANA TORAJA -- Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan selama beberapa hari terakhir mengakibatkan bencana longsor dan memutus sejumlah akses jalan poros sejumlah lokasi.
"Informasi yang kami terima dari anggota di lapangan bahwa longsor yang terjadi itu disebabkan oleh hujan selama beberapa hari terakhir ini," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Jumat (3/1).
Longsor yang terjadi itu membuat akses jalan terputus dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena dampak dari lumpur tersebut. Akses jalan yang tertutup longsor terjadi di jalan poros Palian-Se'seng, Kecamatan Bittuang, serta dua jalan poros di Kecamatan Malimbong Balepe', Kabupaten Tana Toraja.
Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan setelah hujan sedikit mereda, pihak kepolisian setempat bersama warga dan pemerintah daerah bahu membahu membuka kembali akses jalan yang terputus itu. Ia mengatakan jalan yang sudah bisa dilalui untuk sementara waktu ini yakni akses jalan di Palian-Se'seng, Kecamatan Bittuang.
"Berkat sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak, Alhamdulillah jalan sudah bisa dilalui. Material batu gunung, lumpur, dan pepohonan yang menutupi jalan sudah diatasi," katanya.
Sementara untuk akses jalan di Kecamatan Malimbong Balepe sampai saat ini belum bisa dilalui kendaraan karena masih tertimbun material longsor seperti batu gunung, lumpur, dan lainnya.
Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Utara ini menerangkan jika bencana di longsor di Tana Toraja itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menimbulkan kerugian material yang saat ini masih dalam pendataan.
"Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tetapi kerugian material yang cukup banyak dialami oleh masyarakat," ucapnya.