REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dua orang bocah tenggelam saat bermain sambil berenang ketika hujan deras mengguyur di sekitar kanal jalan Sungai Saddang, RT 007/RW 001, Kelurahan Bara-baraya, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (2/1).
Korban bernama Ahmad (10 tahun) dan Farid (9). Nahas, Ahmad tidak sempat tertolong dan meninggal dunia saat dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia. Farid berhasil diselamatkan orang yang melintas ketika kejadian.
Warga setempat, Irwan Karim, mendengar ada orang tenggelam langsung melaporkan hal tersebut ke Basarnas dan Dinas Kebakaran Kota Makassar. "Saya mendengar suara ribut-ribut di luar saat hujan keras tadi. Banyak warga juga berusaha turun mencari korban, lalu saya telepon Basarnas, Babinsa serta Polsek," ujarnya.
Dari keterangannya, sisa satu korban yang masih dicari, satu lainnya dipastikan selamat. Meski dibantu warga, korban belum ditemukan. Setelah tim Damkar dan tim gabungan turun melakukan pencarian, korban Ahmad ditemukan setelah hampir satu jam.
"Kanal ini sudah dikeruk beberapa waktu lalu jadi semakin dalam dan berlumpur. Kemungkinan terjebak di lumpur, jadi tidak bisa naik ke atas, ditambah arus air juga deras," katanya.
Setelah ditemukan, korban dievakuasi ke pinggir kanal untuk dibawa ke Rumah Sakit Pelamonia menggunakan mobil Damkar Makassar. Namun, sesaat tiba di UGD rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Operasi Damkar Makassar Hasanuddin mengatakan tim menerima laporan sekitar pukul 15.18 Wita. Selanjutnya tim turun dan langsung melakukan pencarian. Tim menemukan korban sekitar pukul 15.55 Wita.
"Tadi dibawa langsung ke rumah sakit menggunakan armada (mobil) Damkar untuk segera diberikan pertolongan. Kondisinya berada di dalam air sekitar 15 menit," ujar Hasanuddin.
Korban yang selamat, Farid, saat ditanya menuturkan dia bersama sepupunya Ahmad dan empat rekannya hanya ingin bermain hujan-hujanan, hingga ada yang menantang keberanian siapa berani turun berenang di kanal. "Tadi sama teman-teman main terus ada memancing siapa berani berenang. Sepupuku (Ahmad) loncat, saya pun ikut loncat, tiba-tiba saya tenggelam, lalu teman-temanku panggil orang," ujarnya.
Ibu korban Farid, Fitri (31) mengungkapkan, baru kali ini anaknya berani main di kanal sampai ikut berenang bersama sepupu dan temannya. Pada saat itu hujan turun sangat deras.
"Saya tadi jualan minuman disini, lalu saya dengar temannya berteriak-teriak Farid tenggelam. Untung ada orang naik motor lewat langsung turun ke kanal menyelamatkan anak saya. Tapi sepupunya tidak bisa diselamatkan karena tidak kelihatan," ucap dia.
Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb saat mendengar ada peristiwa tenggelam ketika meninjau beberapa lokasi rawan banjir langsung bergegas ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama jajarannya. Saat tiba, Iqbal langsung menemui keluarga korban Ahmad, namun keluarga sudah berada di rumah sakit Pelamonia.
"Memang tidak ada palang penghalang disini, tapi nanti kita perbaiki. Kami ikut prihatin atas kejadian ini. Saya mengimbau agar para orang tua tidak membiarkan anaknya bermain-main apalagi berenang di kanal ketika terjadi hujan lebat, pengawasan orang tua adalah hal penting," ujarnya.