Jumat 03 Jan 2020 00:31 WIB

Pemerintah Pertimbangkan Status Darurat Bencana Jakarta

Sampai saat ini pemerintah belum menetapkan status darurat bencana Jakarta.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri) menjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau pintu air Manggarai, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri) menjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau pintu air Manggarai, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan penetapan status darurat bencana untuk DKI Jakarta sedang dipertimbangkan. Sampai saat ini pemerintah belum menetapkan status tersebut.

"Itu sangat tergantung kepada pemerintah DKI (Jakarta), kalau pemerintah DKI sanggup mengatasi saya kira tidak perlu ada darurat nasional itu," kata Muhadjir di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Kamis (2/1).

Baca Juga

Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau langsung pintu air Manggarai, Jakarta Pusat, Kamis (2/1) sore. Muhadjir mengatakan kedatangannya tersebut untuk mengecek langsung penanganan pascabanjir hebat di jabodetabek Rabu (1/1) lalu.

"Ya kita tidak ingin kejadian hujan ekstrem seperti yang terjadi kemarin tapi kita tidak boleh memandang remeh. Apalagi dengan kemarau yang panjang ini biasanya juga diikuti dengan curah hujan yang sangat ekstrem," kata Muhadjir.

Muhadjir menilai banjir besar yang terjadi kemarin merupakan siklus 25 tahunan. Lagipula, peristiwa terjadi saat perayaan pergantian tahun sehingga banyak warga yang lengah.

"Karena itu, ini pelajaran berharga untuk kita semua ketika kita sedang bergembira, sedang bersuka ria, jangan lupa, mungkin bala siap mengintai kepada kita," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement