REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, mengatakan bahwa korban banjir meninggal dunia di wilayah Cipinang Melayu, telah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Kamis pagi. Korban meninggal, menurut dia, atas nama Siti Hawa warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, berusia sekitar 70 tahun. Korban ditemukan meninggal dunia dikediamannya saat banjir menerjang pada Rabu (1/1) dini hari.
"Meninggal karena intensitas hujan kemarin tinggi terus air cepat naik apalagi pagi dini hari, terus rumah warga tersebut di pojok pinggir kali. Untuk evakuasi memang riskan," kata Agus saat ditemui di lokasi pengungsian korban banjir di Universitas Borobudur, Jakarta, Kamis (2/1).
Agus menambahkan, bahwa korban meninggal dunia tersebut telah dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU yang tak jauh dari kediamannya.
"Sudah dikuburin tadi pagi di TPU Kampung Layur dan suaminya selamat dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih," imbuhnya.
Sementara itu, Kementrian Sosial Republik Indonesia akan memberikan santunan kepada keluarga korban banjir yang meninggal dunia berupa uang tunai sebesar Rp15 juta.
"Untuk korban meninggal kita berikan santunan kepada ahli warisnya sebesar Rp15 juta per korban jiwa," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara saat meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Universitas Borobudur.
Ari menambahkan korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat berjumlah 19 jiwa. Sementara itu, untuk wilayah Jakarta Timur sendiri ada tiga orang yang meninggal dunia.