Kamis 02 Jan 2020 10:26 WIB

Jokowi Sebut Banjir Karena Ekosistem Rusak dan Sampah

Pemerintah pusat dan provinsi diminta bersama menangani dan menanggulangi banjir.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Delman melintasi banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (1/1/2020)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Delman melintasi banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (1/1/2020)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut banjir yang terjadi di Jabodetabek disebabkan oleh kerusakan ekosistem dan perilaku masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Banjir di awal tahun baru pun terjadi setelah hujan deras mengguyur rata sejak Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1).

"Karena ada yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana banyak hal," ujar Jokowi di BEI, Jakarta, Kamis (2/1).

Baca Juga

Jokowi pun menginstruksikan agar pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bersama-sama menangani dan menanggulangi masalah banjir ini.

"Tetapi saya ingin agar kerjasama itu dibangun pusat provinsi dan kabupaten/kota. Sehingga semuanya bisa tertangani dengan baik," ucapnya.

Penanganan terpenting saat ini, lanjutnya, yakni mengevakuasi para korban yang terdampak banjir dan memberikan pertolongan pertama. Jokowi mengatakan, keamanan dan keselamatan masyarakat pun harus diutamakan.

"Tapi yang paling penting pada saat kejadian seperti yang sekarang ini evakuasi korban banjir. Keselamatan keamanan masyarakat harus didahulukan," kata Presiden.

Setelah evakuasi warga terdampak banjir selesai dilakukan, ia berjanji pemerintah akan segera membahas upaya penanganan banjir selanjutnya.

"Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement