Kamis 02 Jan 2020 07:06 WIB

Penunjukan Rosan Sebagai CdM Olimpiade 2020 Dinilai Pas

Pemilihan Rosan sudah direstui oleh Menpora RI Zainudin Amali.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Rosan P Roeslani ditunjuk menjadi Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingan Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Rosan P Roeslani ditunjuk menjadi Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingan Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum National Olympic Comittee (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari secara resmi mengumumkan Rosan Roeslani sebagai ketua kontingen (CdM) Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo. Pemilihan Rosan sudah direstui oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali sejak 26 Desember lalu.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI) Prof Djoko Pekik Irianto menilai keputusan menunjuk Rosan sebagai pilihan tepat.  Menurutnya, Rosan memiliki pengalaman mumpuni dalam manajemen olahraga karena berstatus Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Beban, Binaraga dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI).

Baca Juga

Selain itu, bekal ketika mengendalikan Inter Milan bersama Erick Thohir juga dapat dimanfaatkan untuk memimpin kontingen Indonesia selama di Tokyo.

"Bisa saja, asal didampingi tim head quarter yang kuat. Beliau pengusaha yang juga pernah menangani Inter milan. Nampaknya ada kedekatan dengan Erick (Thohir) sehingga bisa belajar dari Erick," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (1/1). 

Djoko menegaskan, sebagai CdM, Rosan harus mampu berkoordinasi dengan pengurus cabang olahraga dalam meloloskan minimal 30 atlet pada kualifikasi Olimpiade Tokyo. Ia berharap, Rosan dapat melampaui jumlah atlet yang ikut serta di edisi Olimpiade sebelumnya. 

Ia pun mengapresiasi penunjukkan Rosan meski Olimpiade masih terhitung kurang lebih setengah tahun dari pelaksanaan. Djoko menyayangkan, beberapa CdM ajang sebelumnya ditunjuk berdekatan dengan hari kompetisi. 

Djoko memberi saran pada Rosan untuk memahami regulasi International Olympic Comittee (IOC) terkait Olimpiade. Menurutnya, pemahaman peraturan menjadi hal mendasar bagi Rosan untuk dapat maksimal memimpin kontingen. 

Kemudian, ia meminta Rosan agar mempelajari detail kondisi lokasi perlombaan. Menurutnya, hal tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi bagi cabang olahraga agar persiapannya lebih efisien. 

Lalu, Djoko berharap Rosan dapat lebih komunikatif pada seluruh pihak, baik pemangku kebijakan di pemerintahan hingga atlet. Ia meminta Rosan menjalin tali silaturahim yang lebih erat sejak terpilih menjadi CdM. 

Selain mengepalai PB PABBSI, Rosan juga menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Ia merupakan calon tunggal yang sudah lebih dahulu diajukan oleh NOC kepada Kemenpora, sepekan lalu. Kepastian cabor angkat besi yang lolos di Olimpiade juga menjadi alasan NOC memilih Rosan sebagai CdM calon tunggal. 

Di satu sisi, Rosan yang berhalangan hadir dalam konferensi pers mengucapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menyatakan kesiapannya dan akan segera bekerja sama dengan seluruh cabor yang berpotensi lolos ke Olimpiade tahun ini. 

"Sepulang dari London, saya akan segera berkoordinasi dengan cabang olahraga-cabang olahraga, menyamakan persepsi, misi agar di olimpiade dapat membuahkan hasil maksimal," kata Rosan dalam rekaman video yang ditampilkan pada konferensi pers Selasa (31/12).

Setelah ini, NOC bersama dengan CdM akan membentuk tim analisis untuk kesuksesan prestasi Indonesia di Olimpiade 2020. Langkah tersebut juga diiringi koordinasi dengan berbagai cabor yang berpotensi lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement