REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Lili Pantauli Siregar menepis anggapan kepemimpinan KPK Jilid V tertutup. Mantan anggota LPSK itu menegaskan, lembaga antirasuah dengan nahkoda Firli Bahuri tersebut terus melanjutkan yang telah dirajut oleh Agus Rahardjo cs.
"Kami baik-baik saja, tugas pimpinan baru kan memang akan melanjutkan kepemimpinan lama," tegas Lili kepada Republika, Rabu (1/1).
Namun, sambung Lili, seiring perubahan UU KPK pada tahun 2019, maka akan ada banyak penyesuaian dan aturan yang akan ditelaah kembali, agar disesuaikan dengan UU yang berlaku saat ini. Lili menilai, banyaknya tanggapan miring terkait kepemimpinan KPK Jilid V adalah tanda sayang dari masyarakat
"Mungkin bagian dari rasa sayang pada KPK dan bisa jadi alat kontrol untuk bekerja profesional," tegasnya.
Lili yang sempat cuti usai dilantik menjadi pimpinan KPK pun membantah adanya indikasi semakin kentalnya satu kubu di struktural internal KPK. Menurutnya, sejak masuk kembali pada Selasa (31/12) lalu, para pimpinan dan struktural di lembaga KPK terus rapat untuk menyesuaikan tugas program dan anggaran sebagaimana tugas pokok KPK.
"Soal indikasi saya tidak melihat deh semua struktural sejak kami masuk sudah beberapa kali rapat untuk menyesuaikan tugas program dan anggaran sebagaimana tugas pokok KPK dalam UU 19/19," terangnya.
Sementara Ketua KPK, Firli Bahuri menegaskan, lembaga antirasuah dibawah kendalinya, akan secara aktif terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi yang berwenang, guna melakukan pemberantasan korupsi dan bertugas dalam pelayanan publik.
"Maknanya adalah kami akan terus berkoordinasi supaya upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi itu tetap berlanjut dan bersinergi, sehingga pemberantasan korupsi yang dicita-citakan dengan dibentuknya KPK. Yaitu pemberantasan korupsi bisa kita wujudkan," tegasnya.
Sebelumnya, sebagian pegawai KPK mengaku harap-harap cemas dengan kepemimpinan Firli cs. Salah seorang pegawai bernama RB mengaku di hari pertama masuknya Firli cs banyak pegawai KPK yang sudah mengambil cuti.
"Pak Firli masuk hari pertama pas lagi banyak yang cuti. Jadi belum gimana-gimana cuma mungkin yang berubah dari sisi psikologis, da kekhawatiran akan ada apa dan bagaimana dgn kebijakan baru," tuturnya.
Pegawai KPK lainnya, LH mengaku sejak pelantikan Firli cs, kubu-kubuan di gedung Antirasuah semakin terasa. Menurutnya, pegawai KPK yang berasal dari institusi Kepolisian semakin memperlihatkan identitasnya lantaran Ketua KPK berasal dari Korps yang sama.
"Yang berbeda setelah pimpinan baru menjabat adalah kubu-kubuan itu yang lebih terasa," ungkapnya.