REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Satlantas Polrestabes Bandung memasang 150 traffic cone di jalur Pasteur menuju jalan Djunjunan atau kurang lebih sekitar 750 meter. Pemasangan Traffic Cone bertujuan mengurangi kepadatan kendaraan di turunan flyover dan jalur Pasteur yang mengarah ke jalan Djunjunan.
Selama ini dijalur yang mengarah ke tol tersebut terbilang padat. "Kami mencoba mengurangi perpotongan antara turunan flyover dan jalur dari arah Pasteur yang mengarah ke Djunjunan. Kalau terjadi merging (persimpangan) yang terlalu banyak sehingga terjadi kepadatan, bahkan bisa sampai ke tiang flyover," ujar Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Catur Bayu Prasetyo saat ditemui di Pasteur, Senin (30/12).
Saat ini, kata dia, pihaknya sudah menurunkan kurang lebih 150 traffic cone dipasang sepanjang Djunjunan. Ia pun akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memasang water barrier atau memasang traffic cone sepanjang jalur.
Ia mengatakan, Jalan Pasteur merupakan jalur sibuk di Kota Bandung bagi masyarakat yang masuk atau keluar kota Bandung. Menurutnya, jalur Pasteur mengarah ke jalan tol relatif padat yang terjadi tiap sore. "Kemacetan karena mobil zigzag nyari yang kosong," katanya.
Kasatlantas mengatakan pemasangan traffic cone dilakukan untuk menertibkan
masyarakat yang membawa kendaraan untuk berjalan sesuai lajur yang sudah ditentukan. Sehingga ia berharap tidak ada masyarakat yang zigzag atau crossing hanya untuk membeli oleh-oleh sepanjang jalan Djunjunan.
"Alhamdulillah dari dua hari ujicoba sekarang sudah tidak terjadi lagi kepadatan yang mengekor sampai ke tiang flyover," katanya.
Menurutnya, yang diantisipasi adalah saat traffic light di jalan Surya Sumantri. Sebab jalur memasuki jalan tol terdapat sodetan jalan kecil menuji Gunung Batu. "Ini yang perlu kita antisipasi untuk tidak menghambat pada saat kami membuang arus kendaraan dari jalan Djundjunan menuju tol Pasteur," katanya.
Kasatlantas mengatakan jika pengaturan berlangsung efektif maka pemasangan traffic cone akan ditetapkan. Sehingga kendaraan dari flyover tidak bisa langsung menuju tempat oleh-oleh.
"Tidak bisa, semuanya akan lurus terus karena kita tahu sendiri bahwa di jalan Djundjunan ini ada larangan parkir sepanjang jalan. Sedangkan untuk di oleh-olehnya sendiri terbatas untuk parkirnya, itulah yang selalu menjadi hambatan," katanya.
Menyambut malam tahun baru, Kasatlantas menambahkan sepanjang jalan flyover kendaraan dilarang berhenti. Kemudian di Jalan Dago, Asia Afrika akan berjalan normal sementara di Gasibu akan dilakukan rekayasa lalu lintas.
"Dari arah Pusdai masuk jalan Diponegoro menuju jalan Xilamaya, kita arahkan juga ke Sentot," katanya.