REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria yang datang bersama Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno hari ini, Senin (30/12) mengajukan proposal permohonan untuk kegiatan penanganan infrastruktur sarana dan prasarana umum pascabencana ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Pemkab Solsel mengajukan proposal agar penanganan infrastruktur pasca bencana melalui APBN/APBN Perubahan dengan total permohonan mencapai Rp 1,1 triliun lebih.
“Beberapa usulan kegiatan tersebut perencanaannya sudah selesai, yakni Pengendalian banjir dan penguatan tebing Batang Liki dan Batang Sangir. Sedangkan yang lainnya dalam proses perencanaan,” kata Bupati Muzni Zakaria.
Muzni bersama Irwan Prayitno bertemu dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jhon Wempi Wetipo di Jakarta. Mereka juga bergabung dengan sejumlah kepala daerah lain untuk mengekspose kondisi kebencanaan di daerah masing-masing kepada Kementerian PUPR.
Muzni menyampaikan usulan yang ia sampaikan ke Kemen PUPR di antaranya pemindahan lokasi muara pertemuan Sungai Batang Suliti dengan Batang Bangko, pembangunan pengendalian banjir dan sedimen Batang Bangko, pengendalian banjir dan penguatan tebing Batang Liki dan Batang Sangir, pembangunan jembatan gantung crossing Sungai Batang Hari, pembangunan jembatan Sungai Pangkua, dan kegiatan lainnya.
Muzni menyebut semua jenis kegiatan yang diajukan perlu penanganan segera untuk perbaikan pascabencana serta sebagai langkah pencegahan terjadinya banjir di masa yang akan datang.
Muzni meyakini proyek pembangunan yang diusulkan juga akan berdampak besar terhadap perekonomian dan aktifitas masyarakat.
"Namun dikarenakan anggaran yang sedemikian besar, serta terbatasnya APBD Solok Selatan, maka Pemkab Solok Selatan menyampaikan permohonan, agar pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dibantu melalui dana APBN/APBN-P," ucap Muzni.
Muzni juga menyampaikan bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Solok Selatan pada Tanggal 20, 22, dan 24 November, serta pada tanggal 13 Desember, telah menyebabkan berbagai kerusakan. Di antaranya runtuh badan jalan nasional sepanjang 250 meter karena tergerus arus sungai, hanyut dan rusaknya puluhan rumah penduduk, terendamnya pemukiman dan sawah penduduk, putusnya jembatan Sungai Pangkua dan sejumlah jembatan gantung, serta berbagai kerusakan lainnya.
Muzni menyebut rencananya awal Januari 2020 nanti, Wamen PUPR akan akan berkunjung ke Solok Selatan untuk melihat langsung lokasi pasca banjir yang hendak dibangun kembali.
“Alhamdulillah, beliau (Wamen)merespon proposal kita dengan baik. Bahkan tadi menurutnya, beliau akan mengunjungi Solok Selatan pada tanggal 2 Januari besok (Kamis) ,” kata Muzni menambahkan.