Senin 30 Dec 2019 15:55 WIB

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi

Aktivitas erupsi yang terjadi dua hari belakangan masih dalam level waspada

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Citra Gunung Anak Krakatau yang diunggah oleh Earth Uncut TV, tampak air laut berwarna jingga kecokelatan.
Foto: Twitter/@Sutopo_PN/Earth Uncut TV
Citra Gunung Anak Krakatau yang diunggah oleh Earth Uncut TV, tampak air laut berwarna jingga kecokelatan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Sudah sekitar satu bulan Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak menunjukkan aktivitas vulkanik. Namun, dalam dua hari belakangan, sejak Ahad (29/12) gunung aktif yang ada di Selat Sunda ini kembali erupsi.

Meski begitu, Kepala Pos Pantau GAK Lampung, Andi Suandi mengatakan bahwa  aktivitas erupsi yang terjadi dua hari belakangan ini masih dalam level II atau waspada. Letusan yang dihasilkan menurutnya tidak signifikan dan hanya berdampak di sekitar area gunung.

"Kekuatan erupsinya lumayan tapi tidak terlalu signifikan, ini kan sudah lama tidak ada aktivitas, menandakan kalau energinya memang sudah harus dilepaskan. Letusan juga menandakan kalau gunungnya sedang membangun tubuhnya lagi setelah longsor pada tahun lalu," jelas Andi, Senin (30/12).

Andi menyebut bahwa aktivitas awal erupsi GAK terpantau sekitar pukul 05.29 WIB pada Ahad (29/12) lalu dengan ketinggian letusan mencapai 200 meter. Sementara data terakhir pada Senin (30/12) saat dikonfirmasi pada pukul 14.20 WIB, terjadi dua kali erupsi dengan letusan terbesar yang terjadi pada pukul 13.35 WIB. "Hari ini ada letusan dua kali, pagi dan yang terbaru itu jam 13.35 WIB tadi dengan ketinggian sampai 1000 meter," tutur Andi.

Atas status Gunung Anak Krakatau yang dalam level waspada, ia mengimbau masyarakat atau nelayan agar tidak mendekati gunung yang ada di tengah laut ini. "Selama masih waspada, himbauannya tetap supaya tidak mendekati gunung dalam radius dua kilometer," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement