Senin 30 Dec 2019 12:48 WIB

Kampus Investigasi Dugaan Pelecehan di Telkom University

Korban dilaporkan mengalami trauma dam tak mengikuti aktivitas perkuliahan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mahasiswa Telkom University, GS diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seniornya, FGS di kampus.

Peristiwa tersebut berlangsung pada akhir November. Akibatnya, korban mengalami trauma dan terpaksa tidak mengikuti aktivitas perkuliahan.

Baca Juga

Direktur Sekretariat Universitas Telkom University, Lia Yuldinawati mengatakan, pihak kampus tengah melakukan investigasi memastikan peristiwa yang terjadi dan kronologisnya seperti apa. Sebab dari pemberitaan yang beredar melibatkan banyak pihak.

"Saat ini kami sedang selidiki pemberitaan yang sedang beredar terkait kronologis dan kebenaran kejadiannya seperti apa. Dari pemberitaan yang beredar ini melibatkan banyak pihak yang harus kita hubungi dan selidiki lebih mendalam," ujarnya saat dihubungi, Senin (30/12).

Menurut Lia, pihaknya akan segera menyampaikan informasi terbaru kepada media massa. "Untuk detailnya segera setelah investigasi dan klarifikasi beberapa pihak kami segera hubungi," katanya.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi, Bahrul Bangsawan (20) rekan korban mengungkapkan jika pelaku mulai dekat dengan korban pada akhir November. Menurutnya, mereka dekat saat pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan jurusan.

"Awalnya kedekatan dari pelaku ke korban meminjam barang. Seiring berjalan waktu, korban dan pelaku mulai dekat pada kegiatan yang berhubungan dengan jurusan," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (30/12).

Menurutnya, kedekatan berlanjut dengan perilaku pelaku yang sering menghubungi dan menarik simpati korban. Hingga katanya pada 30 November pelaku mengajak korban ke kostannya. Di sana, ia menuturkan, korban diduga dipaksa pelaku melakukan hubungan layaknya suami istri.

"Menurut keterangan korban, korban tidak melawan karena takut," katanya.

Pasca peristiwa tersebut, korban mengalami trauma dan hendak melakukan percobaan bunuh diri. Hingga akhirnya korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

"Korban mulai mengadukan saat mengalami trauma berat dan sempat mau bunuh diri. Di rumah sakit, korban bicara kepada temannya di himpunan. Pelaku juga saat itu datang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement