REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah masih menghitung besaran tarif kereta api (KA) bandara, yang menghubungkan Stasiun Solobalapan dengan Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah.
"Sekarang masih digratiskan sampai dua bulan, sesuai dengan permintaan Pak Menteri (Menhub Budi Karya Sumadi)," kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro di sela softlaunchingKA bandara di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Ahad (29/12).
Ia mengatakan selama gratis tersebut PT KAI dan PTAngkasa Pura akan melakukan rapat untuk menentukan tarif KA bandara.
"Belum ada perkiraan juga, perlu hitung semuanya dulu. Ini kan gabungan antara AP I dengan KAI, yang penting tarif terjangkau," katanya.
Sementara itu, meski gratis, setiap orang yang akan menaiki KA bandara harus memperoleh tiket.
"Kapasitas maksimal 150 persen, misalnya kapasitas 200 penumpang, maka maksimal bisa membawa 300 penumpang. Ini semuanya harus mengantongi tiket, kalau permintaan lebih dari itu, sudah berhenti tiketnya," katanya.
Ia mengatakan saat ini pengoperasian KA bandara masih menggunakan dua rangkaian kereta api. Ke depan, akan ada tambahan jumlah kereta sesuai kebutuhan. Mengenai jumlah perjalanan, dia mengatakan, akan dilakukan sebanyak 60 kali perjalanan, yaitu 30 kali menuju bandara dan 30 kali sebaliknya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan perjalanan dari Stasiun Solobalapan menuju Bandara Adi Soemarmo membutuhkan waktu selama 19 menit.
"Ini untuk mempermudah penumpang bandara yang sudah kami lakukan di Medan, Palembang, Padang, dan Jakarta. Solo ini kelima, namun yang istimewa di Solo ini langsung masuk bandara," katanya.
Ia berharap fasilitas tersebut juga akan mendorong sektor pariwisata, khususnya Borobudur, Magelang,yang akan menjadi Bali Baru Indonesia.
"Jawa Tengah punya Borobudur, ketika ada alat transportasi yang terhubung antara Solo, Semarang, Jogja, bahkan hingga Cirebon, maka orang gampang kalau mau ke Borobudur," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan fasilitas itu membuat penumpang melakukan perjalanan lebih cepat.
"Insya Allah, tahun depan Pak Menhub bantu kami mempercepat pembangunan bandara di Purbalingga. Begitu itu on, KA on maka terintegrasi pariwisata yang cukup bagus," katanya.