Sabtu 28 Dec 2019 05:56 WIB

Kemensos Siapkan 306.139 Kg Beras untuk Korban Bencana Alam

Kemensos juga menyiapkan bufferstock pangan di tiga gudang regional

Sejumlah warga korban bencana banjir bandang mengungsi di salah satu sekolah di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah warga korban bencana banjir bandang mengungsi di salah satu sekolah di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial menyiapkan sebanyak 306.139 kilogram beras reguler untuk pemenuhan kebutuhan bagi korban bencana alam. Pengadaan beras reguler ini dalam upaya penanggulangan bencana menghadapi musim penghujan.

"Selain beras reguler, juga disiapkan bufferstock (stok penyangga) yang ada di tiga gudang regional Kemensos yaitu di Palembang, Bekasi dan Makassar," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dihubungi di Jakarta, Jumat (27/12).

Baca Juga

Berdasarkan data yang diperbarui pada 25 Desember 2019, bufferstock yang disiapkan yaitu permakanan berupa lauk pauk, mie instan, makanan anak dan makanan siap saji. Selain itu juga disiapkan peralatan evakuasi seperti tenda serbaguna keluarga, velbed, rompi pelampung, dapur umum lapangan, tenda gulung, kasur, matras, tenda psikososial.

Serta paket keluarga yang terdiri dari kids ware, family kit, peralatan makan, paket alat dapur, sandang dan selimut juga perlengkapan Tagana. "Selain ada di gudang regional, bufferstock juga disiapkan di setiap gudang logistik provinsi dan kabupaten/kota," tambah Harry.

Sejumlah daerah menyatakan siaga darurat bencana menyusul masuknya musim penghujan dan terjadinya sejumlah bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung seperti Sumatera Barat, Jawa Timur dan Gorontalo.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menetapkan provinsi itu siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor sebagai langkah antisipasi tingginya curah hujan hingga awal 2020.

Sejak November 2019, silih berganti kabupaten dan kota di Sumbar dilanda banjir, banjir bandang dan longsor diantaranya Kabupaten Agam, Dharmasraya, Solok Selatan, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Padang Pariaman, Pasaman, dan Kabupaten Pasaman Barat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Bulan Januari dan Februari 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement