REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Memasuki awal musim hujan, bencana longsor melanda Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Di Kabupaten Majalengka, longsor melanda Blok Tembong Larang dan Blok Kapak Kuda Desa Sadawangi, Kecamatan Lemahsugih, Jumat (27/12) sekitar pukul 11.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Agus Permana, menjelaskan, longsor terjadi pada tebing, dimana terdapat kebun campuran dan sawah di bagian bawahnya. Tebing yang longsor itu diketahui setinggi 200 meter.
‘’Luasan areal yang terdampak material longsor kurang lebih satu hektare,’’ terang Agus.
Agus mengatakan, dugaan sementara penyebab terjadinya longsor itu akibat gangguan kestabilan lereng. Massa tanah yang jenuh oleh kandungan air dari curah hujan yang cukup tinggi, menyebabkan tanah pada lereng mengalami peningkatan massa/berat.
‘’Massa tanah hasil longsoran dapat kembali bergerak ke arah bawah jika terus menerus terdapat aliran air diatasnya dari curah hujan,’’ kata Agus.
Agus pun mengimbau warga untuk tidak beraktifitas di bawah lokasi tanah longsoran. Hal itu untuk mehindari potensi bahaya longsoran tanah susulan. Hingga berita ini diturunkan, Tim Pusdalops BPBD Majalengka masih melakukan proses assessment terhadap peristiwa tersebut.
Selain di Kabupaten Majalengka, longsor juga terjadi di Desa/Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, Rabu (25/12) pukul 22.00 WIB. Longsor terjadi pada tembok penahan tebing (TPT) jalan Cilebak - Ciwaru, sepanjang 20 meter dan lebar dua meter.
‘’Longsor menyebabkan badan jalan Cilebak-Ciwaru retak-retak sepanjang 20 meter,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin.
Agus menjelaskan, longsor terjadi setelah hujan berintensitas sedang turun di kawasan itu selama sekitar dua jam. Saat ini, pihaknya telah membuat patok-patok bambu dan rambu jalan pembatas longsor dengan badan jalan.
‘’Kami juga sudah melakukan pembersihan material longsor yang menutup saluran air,’’ tandas Agus.