Kamis 26 Dec 2019 14:35 WIB

Pemkab Purwakarta Bangun Jalur Lingkar Barat

Jalur Lingkar Barat untuk mempermudah akses pengguna jalan di Purwakarta.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Pengguna jalan dan kontainer melintasi jalan lingkar barat KM 0 yang kondisinya rusak parah, di Kampung Cikadu, Desa Kadu Mekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Rabu (14/3).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Pengguna jalan dan kontainer melintasi jalan lingkar barat KM 0 yang kondisinya rusak parah, di Kampung Cikadu, Desa Kadu Mekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Rabu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta tengah membangun Jalur Lingkar Barat. Jalan ini dibangun untuk menghubungkan wilayah guna kemudahan akses masyarakat dan pengguna jalan di Purwakarta.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta Hariman Budi Anggoro mengatakan saat ini tahapan awal pembuatan jalur tersebut sudah dilakukan. Pada tahun 2020 pun pekerjaan akan kembali dilanjutkan untuk menghubungkan akses antar wilayah.

Baca Juga

“Rencana 2020 pembangunan akan meneruskan Jalur Lingkar Barat yang menghubungkan Jatiluhur ke Sukasari kemudian ke Maniis,” kata Hariman, Kamis (26/12).

Hariman menuturkan saat ini pengerjaan Jalur Lingkar Barat tersebut baru selesai pembangunan Jembatan Ciririp di Kecamatan Sukasari. Jambatan sepanjang 10,5 meter ini menghubungkan Desa Ciririp dan Parung Banteng. 

Ia mengatakan nantinya ada lagi jembatan yang dibangun sebagai penghubung desa yang saat ini masih belum tersambung. Jembatan Cikanyayan rencananya akan dibangun pada tahun 2020 mendatang. Disebutkannya ada 14 kilometer jalan yang akan terhubung sebagai Jalur Lingkar Barat dari Jatiluhur ke Maniis. 

Di samping akses jalan yang sudah ada, pihaknya membangun jembatan-jembatan penghubung untuk mempermudah akses. “Ada 14 kilometer lagi kalau hubungkan lingkar barat yang targetnta 2021 bisa selesai,” ujarnya. 

Ia menyebutkan untuk pembangunan Jalur Lingkar Barat hingga tuntas, pihaknya membutuhkan anggaran Rp 75 miliar. Diharapkan melalui APBD bisa tuntas pada 2021. 

Menurutnya pembangunan jalur ini untuk memudahkan akses masyarakat antar wilayah. Masyarakat tidak perlu menempuh perjalanan yang memutar ke daerah lain dulu. Sehingga selain waktu tempuh yang lebih cepat, maka titik kemacetan bisa lebih terurai.

“Untuk kurangi kepadatan di kota,” ucapnya.

Sebelumnya beberapa waktu lalu, kata dia, pemerintah daerah juga sudah menyelesaikan jembatan yang menjadi akses baru dari Wanayasa ke Plered. Jembatan ini memjadi bagian dari Jalur Lingkar Timur yang juga dihubungkan untuk memudahkan akses masyarakat.

Hariman meyakini pembukaan jalur yang baru dapat mengurangi kemacetan di pusat Purwakarta. Pasalnya, untuk menuju Kecamatan Wanayasa, Pasawahan dan sekitarnya, warga dari Kecamatan Plered, Jatiluhur dan sekitarnya harus memutar melalui pusat kota atau jalur Kecamatan Darangdan dan Bojong. 

"Jalur itu untuk hubungkan akses jalan nasional Parakanlima menuju jalan provinsi Simpang-Wanayasa sehingga jadi alternatif warga. Misalkan dari Plered ke Wanayasa (dan arah sebaliknya), tidak perlu lewat Pasar Rebo," tuturnya.

Sebelumnya Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika juga mengatakan Pemkab Purwakarta memiliki rencana pembangunan Jalur Lingkar Barat. Jembatan pemghubung desa menjadi bagian mendesak untuk dibangun guna pemghubung jalur tersebut. 

Anne mengatakan di Jalur Lingkar Barat tersebut ada dua jembatan yang dibangun karena terpisah oleh aliran sungai. Jalur ini dikatakannya seperti Trans Papua-nya Purwakarta.

“Namun, karen keterbatasan anggaran, pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap,” ujar Anne. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement