Kamis 26 Dec 2019 13:22 WIB

Wabup Nduga Mundur, Menko Polhukam Serahkan ke Mendagri

Wagub Nduga mundur karena kekerasan masih terjadi di wilayahnya.

Rep: Dess/ Red: Muhammad Hafil
Wagub Nduga mundur karena kekerasan masih terjadi di wilayahnya.. Foto: Anggota TNI korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Pratu Laode Madjid dievakuasi ke RSUD Mimika, Papua, Jumat (1/2/2019).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Wagub Nduga mundur karena kekerasan masih terjadi di wilayahnya.. Foto: Anggota TNI korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Pratu Laode Madjid dievakuasi ke RSUD Mimika, Papua, Jumat (1/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD enggan mengomentari mundurnya Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge. Wentius mengundurkan diri dari jabatannya karena aksi kekerasan masih berlangsung di wilayahnya hingga saat ini.

Mahfud pun mengatakan agar masalah ini ditanyakan lebih lanjut ke Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. "Tanya Kemendagri ya," ujar Mahfud singkat di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (26/12).

Baca Juga

Untuk diketahui, Wabup Nduga Wentius memilih mundur dari jabatannya sehari menjelang Hari Raya Natal, Selasa (24/12). Wentius mengaku kecewa dengan peristiwa kekerasan yang terus memakan korban dari warga sipil.

Pengunduran dirinya ini disampaikannya saat melepas jenazah sejumlah korban yang tewas dalam aksi penembakan yang terjadi di Nduga pada akhir pekan lalu. Kekerasan di Nduga telah berlangsung sejak 2018 hingga saat ini.

Wentius pun mengaku tak sanggup lagi melihat jatuhnya korban dan pengungsian di wilayahnya itu. Sejumlah korban meninggal dunia dalam insiden penembakan pekan lalu itupun juga menghilangkan nyawa ajudan dan sopir pribadi Wentius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement