Kamis 26 Dec 2019 13:17 WIB

Serunya Warga Surabaya Meneropong Gerhana Matahari Cincin

Warga rela antre untuk melihat gerhana melalui 9 teropong yang disiapkan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Warga Surabaya yang menyaksikan gerhana matahari cincin di halaman Masjid Nasional Al-Akbar, Jalan Masjid Agung, Pagesangan, Jambangan, Surabaya, Kamis (24/12).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Warga Surabaya yang menyaksikan gerhana matahari cincin di halaman Masjid Nasional Al-Akbar, Jalan Masjid Agung, Pagesangan, Jambangan, Surabaya, Kamis (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ratusan warga Surabaya memenuhi halaman Masjid Nasional Al-Akbar di Jalan Masjid Agung, Pagesangan, Jambangan, Surabaya, Kamis (26/12). Mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa, berebut menggunakan sembilan teropong yang telah disiapkan panitia. Ini membuat panitia berkali-kali mengingatkan masyarakat yang hadir unuk antre dan bergantian meneropong fenomena gerhana matahari cincin tersebut.

Mutmainnah (39), warga Jambangan, Surabaya, yang turut mengantre, mengaku hanya penasaran ingin melihat seperti apa gerhana matahari cincin yang ramai dibicarakan. Dia mengaku tidak masalah ikut mengantre demi menyaksikan fenomena langka tersebut. Apalagi, tanpa bantuan teropong, warga masayarakat yang ada di Surabaya tidak bisa melihat seperti apa proses terjadinya gerhana matahari cincin tersebut.

Baca Juga

"Iya kan ini fenomena langka, ya mau aja gitu melihat langsung seperti apa. Ini kan ada teropong, makanya datang ke sini sama anak, sambil menunggu sholat gerhana, sambil lihat dulu lewat teropong," kata dia kepada Republika.co.id.

photo
Warga Surabaya yang menyaksikan gerhana matahari cincin di halaman Masjid Nasional Al-Akbar, Jalan Masjid Agung, Pagesangan, Jambangan, Surabaya, Kamis (24/12).

Rifky Iman Ramadhan (12) mengaku senang bisa menyaksikan langsung proses gerhana matahari cincin lewat teropong. Dia bahkan mengaku terkesima dengan fenomena langka tersebut. "Bagus mataharinya ketutup. Gelap gitu jadinya. Jelas kelihatan kalau pakai teropong," ujar Rifky.

Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M Noor mengungkapkan, panitia telah menyediakan sembilan teropong untuk pelaksanaan nonton bareng gerhana matahari cincin tersebut. Selain itu, panitia juga menyediakan 99 kacamata gerhana yang bisa digunakan masyarakat secara bergantian.

"Selain nobar gerhana ada juga edukasi astronomi atau ilmu falak oleh Tim LFNU Jatim dan Masjid Al Akbar. Tiap jamaah juga diberi kesempatan untuk mencoba 9 teropong gerhana dan kaca mata gerhana secara bergantian," ujar Helmy.

Selain menyediakan sembilan teropong, lanjut Helmy, panitia juga menyediakan layar besar untuk warga masyarakat yang enggan berebut atau mengantre untuk menyaksikan gerhana menggunakan teropong. Di layar besar itu, ditayangkan seluruh proses terjadinya gerhana mata hari cincin, mulai tertutupnya matahari, hingga kembali normal.

"Jadi kita siapkan 3 layar lebar dan videotron untuk relay pergerakan gerhana matahari cincin secara realtime dan bisa dijadikan latar belakan untuk selfie," ujar Helmy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement