Kamis 26 Dec 2019 08:31 WIB

Situs Banten Girang Perlu Perhatian

Pemeliharaan situs Banten Girang masih mengandalkan sumbangan masyarakat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Situs Banten Girang yang ada di desa Sempu, Kota Serang, Banten, butuh perhatian dari berbagai pemangku kepentingan. Tempat yang menjadi salah satu tujuan favorit peziarah ini dikeluhkan masih minim campur tangan pemerintah. Di lokasi ini terdapat makam Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Situs Banten Girang yang ada di desa Sempu, Kota Serang, Banten, butuh perhatian dari berbagai pemangku kepentingan. Tempat yang menjadi salah satu tujuan favorit peziarah ini dikeluhkan masih minim campur tangan pemerintah. Di lokasi ini terdapat makam Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Situs Banten Girang yang ada di desa Sempu, Kota Serang, Banten, butuh perhatian dari berbagai pemangku kepentingan. Tempat yang menjadi salah satu tujuan favorit peziarah ini dikeluhkan masih minim campur tangan pemerintah.

Salah seorang penjaga situs, Slamet Purwanto (35 tahun) mengatakan pemeliharaan hingga pembangunan situs ini hingga kini masih mengandalkan sumbangan masyarakat atau peziarah. "Masih mengandalkan dana dari masyarakat, bahkan mushola itu juga dibangun karena hasil sumbangan dermawan yang bukan orang Islam padahal. Dermawan itu beberapa kali ziarah ke makam, karena sosok Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju yang ada di sini ternyata masih ada kaitannya dengan dia," ujar Slamet, Rabu (25/12).

Baca Juga

Saat ini, menurut Slamet, yang paling dibutuhkan adalah fasilitas penunjang seperti toilet hingga tempat berkumpul. Ia menyebut para peziarah kerap kesulitan untuk sekedar buang air karena jumlah toilet yang terbatas, sementara animo peziarah pada momen seperti lebaran atau hari libur sangat tinggi.

"Orang datang dari jauh itu biasanya ingin sekadar buang air, tapi karena cuma sedikit toiletnya jadi biasanya antre panjang," ujarnya.

Tempat berkumpul bagi para peziarah disebutnya juga sangat dibutuhkan. Ratusan hingga ribuan peziarah pada momen Lebaran seringkali bingung ingin berkumpul atau sekadar beristirahat, sementara bangunan museum atau makam terbatas.

photo
Situs Banten Girang yang ada di desa Sempu, Kota Serang, Banten.

Hal yang paling mendesak kata Slamet adalah betonisasi pinggiran Sungai Cibanten yang bersebelahan dengan lokasi makam. "Kalau tidak segera diberi beton itu takutnya lokasi ziarah ini semakin menyempit karena terkikis air sungai," ujarnya.

Wahanten Girang atau Banten Girang sendiri adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada tahun 932 masehi dan berkuasa selama sekitar lima ratus tahun lamanya. Kerajaan yang dibentuk sebelum masa Kesultanan Banten ini memiliki corak hindu dan memiliki andil besar dalam perkembangan masyarakat Banten, terutama dalam kaitannya atas teknologi.

Sementara makam Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju dalam situs ini merupakan dua tokoh penting dalam peralihan kekuasaan dari Kerajaan Sunda kepada Kesultanan Banten. Pada situs ini juga pengunjung juga bisa melihat beberapa situs lain seperti Punden Perundak, Goa Banten Girang, hingga Jembatan Gantung.

photo
Situs Banten Girang yang ada di desa Sempu, Kota Serang, Banten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement