Rabu 25 Dec 2019 23:25 WIB

546 Rumah Terendam Banjir di Pesisir Selatan Sumbar

Tidak ada korban jiwa dalam banjir di Pesisir Selatan Sumbar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ani Nursalikah
546 Rumah Terendam Banjir di Pesisir Selatan Sumbar. Situasi pascabanjir di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar (ilustrasi).
Foto: Dok Istimewa
546 Rumah Terendam Banjir di Pesisir Selatan Sumbar. Situasi pascabanjir di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Hujan deras dengan intensitas tinggi mengakibatkan bencana banjir di dua kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu (25/12). Dua kecamatan itu terjadi di Kecamatan IV Jurai dan Kecamatan Bayang.

"Kejadian bencana alam akibat curah hujan tinggi di Sumbar, tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan," kata Kalaksa BPBD Sumatra Barat Erman Rahman, Rabu.

Baca Juga

Di Kecamatan IV Jurai, banjir mengakibatkan 446 rumah terendam. Warga terdampak sebanyak 100 kepala keluarga (KK) yang harus mengungsi ke tempat aman. Di kecamatan ini, banjir mulai terjadi sejak pukul 18.30 WIB akibat meluapnya Sungai Batang Lampo dengan ketinggian air 50-70 sentimeter. Selain rumah warga, banjir juga merendam 96,5 hektare sawah dan dua unit huller.

Di Kecamatan IV Jurai terdapat delapan nagari yang terdampak banjir. Kedelapan nagari itu adalah Nagari Bukik Kaciak, Nagari Lampo, Nagari Sungai Sariak, Nagari Taratak Tangah Lumpo, Nagari Sungai Gayo Lumpo, Nagari Ampuan Lumpo, Nagari Limau Gadang Lumpo, dan Nagari Batu Kunik Lumpo.

Di Kecamatan Bayang, banjir melanda Nagari Gurun Panjang. Banjir di sini melanda lebih kurang 100 unit rumah dan lebih kurang 80 hektare sawah. Ketinggian air hingga sore ini mencapai 50-60 sentimeter.

"Korban jiwa nihil," ucap Erman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement