Rabu 25 Dec 2019 13:26 WIB

Jasa Marga Tambah Operasional Gerbang Tol Cikampek

Kendaraan yang melintasi Tol Cikampek menuju Jakarta diprediksi meningkat 43 persen.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Foto udara sejumlah kendaraan bermotor melintas di jalur
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Foto udara sejumlah kendaraan bermotor melintas di jalur

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) memprediski adanya peningkatan arus kendaraan yang akan melintasi gerbang tol Cikampek dan Kalihurip Utama. Hal tersebut terjadi menyusul puncak arus balik liburan natal 2019.

Baca Juga

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, sekitar 338 ribu kendaraan diprediksi melintas memasuki puncak arus balik Natal 2019. Dia mnegatakan, puncak arus kendaraan diperkirakan terjadi pada 25 dan 26 Desember.

"Jumlah ini meningkat sekitar 43 persen dari lalu lintas harian normal sebanyak 234 ribu kendaraan," kata Dwimawan Heru dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (25/12).

Dia mengatakan, jumlah kendaraan itu akan kembali ke Jakarta, baik dari arah timur melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama, dari arah barat melalui GT Cikupa, serta arah Selatan melalui GT Ciawi dalam rentang waktu dua hari.

Dia melanjutkan, lalu lintas tertinggi diprediksi dari arah timur yang kembali ke Jakarta melalui GT Cikampek Utama. Jasa Marga, dia mengatakan, memprediski sebanyak 98 ribu kendaraan bakal melintasi gerbang tol Cikampek Utama.

"Angka itu juga naik 97 persen dari lalu lintas harian normal sebanyak 50 ribu kendaraan," katanya.

Dia mengatakan, jasa Marga juga sudah mengantisipasi peningkatan volume itu melalui penambahan kapasitas transaksi di gerbang tol dengan menambah unit mobile reader.

Khusus Jalan Tol Japek II Elevated, Jasa Marga juga telah menambah 3 unit gardu akses menyerong di gerbang tol Cikunir 6 untuk pengguna jalan yang menuju ke arah Jatiasih Jalan tol JORR.

Jasa Marga, dia melanjutkan, juga telah berkordinasi dengan kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas  contraflow secara situasional. Hal itu dilakukan guna memastikan kapasitas lajur kendaraan tercukupi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement