Rabu 25 Dec 2019 05:05 WIB

PBNU Minta Kedepankan Sikap Saling Menghargai

Sekjen PBNU meminta seluruh masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghargai.

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal (kiri)
Foto: Thoudy Badai
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghargai. Hal ini disampaikan Helmy dalam dalam momentum Hari Natal 2019 yang diperingati umat Kristiani.

Helmy mengatakan, bangsa Indonesia terdiri dari ratusan suku, sekian agama, dan memiliki banyak budaya. Namun, selama ini bangsa Indonesia bisa tetap bersatu dalam bingkai NKRI, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945. Menurut dia, persatuan itu tetap terjaga karena mengedepankan sikap saling menghargai.

Baca Juga

"Mari kedepankan sikap saling menghargai satu dengan yang lain serta menyatukan sikap untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, makmur dan berkeadilan," ujar Helmy siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/12).

Menurutnya, momen Hari Natal seharusnya juga dijadikan sarana oleh masyarakat untuk merefleksikan diri dan bercermin sebagai sebuah bangsa dalam mengimplementasikan  rasa cinta kasih kepada sesama anak bangsa.

Helmy menjelaskan, meski dengan perbedaan suku, ras, agama dan golongan, masyarakat Indonesia sejak lama bisa hidup rukun, tentram, guyub dan gotong royong. Bahkan, kata dia, hal itu sudah berlangsung sebelum NKRI berdiri.

"Untuk itu di penghujung tahun ini, saya menyampaikan selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2020, terutama untuk semua saudara-saudara yang beragama Kristiani dimanapun berada, khususnya yang berada di negara Republik Indonesia," kata Helmy.

Ia pun mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan yang telah dibangun oleh para pendiri bangsa sejak lama. "Mari terus menjaga persatuan dan kesatuan sebagai entitas bangsa yang besar dan berkeadaban, membangun persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyyah)," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement