Senin 23 Dec 2019 17:41 WIB

Polri Catat 23 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Nataru

Kecelakaan saat libur Nataru menjadi peringatan bagi pengendara.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Muhammad Hafil
Polri Catat 23 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Nataru. Foto: Ilustrasi kecelakaan sepeda motor.
Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
Polri Catat 23 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Nataru. Foto: Ilustrasi kecelakaan sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepolisian mengimbau masyarakat pengendara di jalan raya meningkatkan kewaspadaan. Kepala Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, angka kecelakaan di jalanan, tinggi menjelang libuaran Natal dan Tahun Baru 2020. Catatan Korps Lalu Lintas Markas Besar (Korlantas Mabes) Polri, sampai Senin (23/12), sudah 23 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya.

Argo menerangkan, angka kematian tersebut, tercatat sejak liburan bersama Natal dan Tahun Baru 2020, dimulai pada Ahad (22/12). Hari pertama liburan tersebut, sudah terjadi 47 kali kecelakaan di jalan raya. Selain menyebabkan 23 orang meninggal dunia, 60 lainnya juga mengalami luka berat, dan 61 luka ringan.

Baca Juga

“Kepolisian meminta agar pengendara senantiasa berhati-hati dalam berkendaraan. Kita mengimbau agar lebih utamakan keselamatan,” kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (23/12).  Terutama kata Argo, kewaspadaan pengguna kendaraan sepeda motor. Menurut Korlantas, kata Argo, dominasi kecelakaan saat ini, adalah pengendara roda dua. Tercatat 52 unit kendaraan roda dua yang mengalami insiden kecelakaan selama liburan.

Imbauan serupa, juga tentunya terhadap pengemudi kendaraan roda empat. Tercatat sudah 11 mobil, yang mengalami kecelakaan. Himbauan serius, kata Argo, Korlantas sampaikan kepada para pengemudi dan kru armada penumpang umum dan bus.

Karena membawa banyak penumpang, Kepolisian menegaskan agar pengendara dan kru tak ugal-ugalan. Sampai Senin (23/12), tercatat ada 19 angkutan umum dan barang, serta enam bus lintas kota yang mengalami insiden kecelakaan.

“Ini menjadi warning (peringatan) buat pengendara agar selalu berhati-hati. Karena hampir lima puluh persen dampak kecelakaan lalu lintas itu, mengakibatkan kematian,” terang Argo.

Mabes Polri, kata Argo sudah mengantisipasi kecelakaan lalu lintas dengan melakukan penertiban terhadap pengendara. Baik terhadap para pengemudi yang tak cakap, ataupun armada yang tak laik jalan. Kata dia, Korlantas di jalur liburan, sudah menindak sebanyak 3.315 pengendara yang melakukan pelanggaran dan ditindak, sebanyak 3.509 lainnya, dihukum teguran.

Argo menambahkan, himbauan pengendara di jalan raya ini penting bagi para pemudik. Mengingat, liburan menjelang akhir tahun pada musim penghujan. Ia mengatakan, kondisi aspal jalan yang basah, membutuhkan kesiagaan dan kesadaraan yang tinggi bagi para pengendara. Jarak pandang yang pendek akibat situasi berkabut karena intensitas hujan yang tinggi, pun kata Argo membutuhkan kewaspadaan. “Kita mengimbau agar lebih utamakan keselamatan,” sambung dia.

Libur Natal dan Tahun Baru sudah dimulai sejak Ahad (22/12). Kepolisian, dalam Operasi Lilin 2019 dimulai sejak Senin (23/12). Argo menerangkan, di seluruh Indonesia, ada 100 ribu personil kepolisian yang menjamin kelancaraan mudik bersama akhir tahun tersebut. Jumlah personil itu, kata dia, termasuk para pengatur lalu lintas dari Koprs Polisi Lalu Lintas. Prioritas utama Korps Lalu Lintas, memastikan jalur mudik lintas Jakarta-Banten dan Jawa, tertib dan lancar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement