REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menyatakan banjir yang menggenangi 36 rumah warga di Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari, Ahad malam (22/12), mulai surut pada Senin pagi.
"Banjir yang semula mencapai satu meter mulai surut jadi antara 20 sampai 30 sentimeter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Syafrizal, Senin (23/12).
Warga, menurut dia, sudah mulai membersihkan lumpur yang masuk ke rumah akibat banjir. Bencana itu sebelumnya memaksa enam keluarga dievakuasi ke rumah tetangga menggunakan perahu karet milik BPBD Agam.
"Banjir juga merendam jalan dari Bawan menuju Sitanang setinggi satu sampai dua meter," kata Syafrizal.
Perumahan warga di Gantiang kebanjiran luapan air dari Sungai Batang Gantiang setelah hujan deras pada Ahad (22/12) siang. Selain di Gantiang, banjir juga menggenangi jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Pasaman Barat pada Ahad (22/12) sore.
Banjir juga menggenangi 12 rumah warga di Puduang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari dan menyebabkan tanah longsor. Selain di Kecamatan Ampeknagari, banjir melanda Jorong Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungrayaserta menggenangi jalan penghubung Muko-Muko dengan Sungai Batang sehingga menghambat lalu lintas kendaraan.
Pada Ahad (22/12) sekitar pukul 15.00 WIB, satu rumah warga dan kantor Wali Jorong Sigiran, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya, juga kemasukan longsoran tanah. Tanah juga menutupi badan jalan dan lapangan bola voli dan menimbun badan jalan sepanjang lima meter di Dusun Baruah, Jorong Koto Tuo, Nagari Simarasok, Kecamatan Baso, Senin (23/12) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian dan kita masih melakukan pendataan kerugian material," kata Syafrizal.