REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman kembali menggelar Festival Merapi 2019 jelang pergantian tahun menuju 2020. Kali ini, agenda yang menampilkan seni jathilan 24 jam nonstop itu diadakan di tiga tempat.
Festival Merapi 2019 dibuka Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih, di Kantor Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem. Festival Merapi dihelat pula di Tlogo Putri Kaliurang dan Lapangan Denggung.
Ning mengatakan, gelaran yang dilaksanakan selama dua hari pada 21-22 Desember 2019 dimeriahkan 16 grup jathilan. Ia berharap, acara yang mengawali rangkaian acara pergantian tahun itu sukses tarik perhatian.
"Saya harap ini dapat meningkatkan kunjungan pariwisata ke Kabupaten Sleman," kata Ning, Sabtu (21/12).
Sebelumnya, Ning sempat menyampaikan optimisme Kabupaten Sleman mampu memenuhi target kunjungan wisatanya tahun ini. Target itu tidak lain 10 juta kunjungan wisatawan.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang masuk ke Dinas Pariwisata sampai Rabu (18/12) lalu tercatat ada 9,4 kunjungan. Angka didapat dari destinasi-destinasi wisata di Kabupaten Sleman.
"Periode libur sekolah dan Nataru diyakini akan membantu pencapaian target tersebut," ujar Ning di Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
Terpisah, Kabid Pemasaran Pariwisata Dispar Sleman, Eka Priastana Putra menyebutkan, gelaran ini sudah digelar untuk ketiga kalinya. Tujuannya, menyuguhkan pertunjukan yang tidak biasa kepada wisatawan.
"Dengan festival yang digelar 24 jam nonstop itu, penonton jadi bisa menyaksikan pertunjukkan jathilan dari malam hingga dini hari," kata Eka di Tlogo Putri Kaliurang.
Adapun acara yang digelar di Lapangan Denggung dibuka Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Edy Sumekto Nugroho. Festival Merapi 2019 kali ini tidak cuma mementaskan seni jathilan saja.
Ada pula sejumlah kesenian lain seperti tari kreasi, dagelan mataram, seni hadroh, barongsai dan ketoprak. Diadakan pula lomba foto bertema Fun and Movement yang terbuka untuk umum.