Ahad 22 Dec 2019 11:30 WIB

Terobos Perlintasan, 7 Orang Meninggal Dihantam Kereta

Satu mobil berisi tujuh orang meninggal di tempat kejadian

Refleksi penumpang menunggu kereta api Argo Parahyangan
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Refleksi penumpang menunggu kereta api Argo Parahyangan

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG - Sebuah mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1778 FZI nekad menerobos perlintasan kereta api di Jalan Raya Bosih RT 01/25, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12) malam. Akibatnya, tujuh orang tewas dihantam kereta Argo Parahyangan.

"Satu mobil berisi tujuh orang meninggal di tempat kejadian," kata Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, AKP Sunardi, Ahad (22/12).

Ketujuh korban tewas yakni pengemudi bernama Bahrudin (51), Watinah (50), Santi (30), Didit (12), Yanto, Syarufudin (49), dan Yanda (32). Dari hasil identifikasi sementara mereka tercatat sebagai warga Jalan Arjuna III Nomor 34, RT 7/7, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

"Saat ini jasad korban yang berjumlah tujuh orang tersebut berada di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kabupaten Bekasi," katanya.

Sunardi menjelaskan kejadian itu bermula saat mobil yang dikendarai korban Bahrudin hendak melintasi perlintasan tersebut. Warga sebenarnya telah mengingatkan agar tidak melintas karena ada kereta cepat Argo Parahyangan yang akan melintas namun korban tidak mengindahkan peringatan itu dan terus melintasi perlintasan.

"Alarm sudah bunyi dan palang kereta posisi sudah ditutup namun terbuka sedikit. Di situ pengemudi memaksa melintas. Alhasil, mobil tersebut tertabrak oleh kereta api Argo Parahayangan dari arah timur atau Surabaya ke arah barat Jakarta," ungkapnya.

Kasus kecelakaan ini kini tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian sementara jasad korban masih berada di RSUD Kabupaten Bekasi guna kepentingan penyelidikan.

"Mobil Daihatsu Sigra warna biru dengan nomor polisi B 1778 FZI saat ini dibawa ke Unit Laka Satlantas Polres Metro Bekasi guna kepentingan penyelidikan," kata Sunardi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement