REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran terus mengantisipasi penyebayaran virus HIV/AIDS di wilayahnya. Sebagai salah satu daerah tujuan wisatawan berkunjung, Kabupaten Pangandaran dinilai rentan akan penularan virus HIV/AIDS.
Wakil Bupati Pangandaran, Adang Hadari mengatakan, Pemkab Pangandaran sangat serius dalam menangani masalah AIDS. Berbagai upaya mulai dari pencehan hingga penanggulangan terus dilakukan.
“Pada tahun lalu, telah ditandatangani Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS. Perbup ini menjadi pedoman bagi pemkab dalam upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Pangandaran," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (20/12).
Menurut dia, sebagai daerah tujuan wisata, tentu Kabupaten Pangandaran menjadi daerah terbuka. Banyak masyarakat yang keluar masuk ke wilayahnya dan melakukan berbagai aktivitas. Karena itu, Pemkab Pangandaran membuat berbagai program dalam penguatan karakter generasi muda.
Adang menjelaskan, pihaknya tidak lalai memperhatikan penguatan karakter generasi muda sebagai upaya membentengi anak-anak dan remaja dari efek negatif globalisasi. Ia mengatakan, Pemkab Pangandaran telah meluncurkan dan melaksanakan program pendidikan karakter.
"Seperti program yang mencakup Ajengan Masuk Sekolah, Pangandaran Mengaji, dan Pendidikan Kepramukaan, yang semuanya itu bertujuan membentuk dan memperkuat karakter generasi muda agar lebih tangguh melalui pendekatan keagamaan dan moralitas," ujar dia.
Tak hanya itu, Adang menambahkan, senagai salah satu implementasi dari Perbup HIV/AIDS, pihaknya juga telah mengukuhan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Pangandaran. Dengan terbentuknya kepengurusan yang baru dari KPA, diharapkan dapat melahirkan inovasi dan langkah-langkah baru untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan virus HIV.
Ia berharap, ke depan tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV atau kematian akibat AIDS. "Kita juga ingin tidak ada lagi stigma negatif dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)," ujar dia.