REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau optimistis mampu menyerap 2,8 juta wisatawan mancanegara sepanjang 2019. Apalagi, pada akhir tahun ini, Batam dan kabupaten kota lain di Kepri dilalui gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019.
"Sampai Oktober, angka kunjungan wisman sudah 2,3 juta. Mudah-mudahan sampai akhir tahun, minimal 2,8 juta wisman," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Boeralimar di Batam, Kepri, Senin.
Pelaku usaha sudah menjual paket wisata menyaksikan fenomena alam di titik-titik terbaik di Kepri. Dia optimistis, angka kunjungan akan meningkat tajam. Menurut dia, angka kunjungan wisman meningkat setiap akhir tahun, hingga mencapai 250.000 kunjungan setiap bulan. Sehingga untuk mencapai 2,8 juta kunjungan hingga akhir tahun, tidaklah sulit.
"Pada November dan Desember biasanya musim panen. Kunjungan wisman naik sehingga potensi 500 ribu. Ditambah dengan capaian hingga Oktober, maka bisa 2,8 juta lebih kunjungan," kata Boeralimar.
Saat ini,Kemenpar mengubah target pariwisata. Bila sebelumnya hanya meningkatkan angka kunjungan wisman, maka kini menjadikan pariwisata sebagai sumber devisa negara.
"Angka kunjungan wisman tidak semata-mata tujuan," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala BI Kepri, Fadjar Majardi menyatakan, sektor pariwisata merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kepri. Menurut dia, industri pariwisata berkembang baik. Bahkan pertumbuhan angka wisman ke Kepri lebih tinggi Jakarta.
"Kepri menyumbang 17,24 persen kunjungan wisman ke Indonesia. Hingga Oktober sudah mencapai 2,2 juta kunjungan. Peringkat kedua di Indonesia," kata dia.
Dia berharap program-program yang dapat menyerap angka kunjungan wisman dan investasi atraksi, amenitas dan aksebilitas terus dikembangkan. "Karena potensi kepri yang besar di bidang pariwisata, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang mendoromg UMKM," kata dia.