Rabu 18 Dec 2019 23:08 WIB

Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok di Depok Masih Stabil

Ini berdasarkan pantuan di lima pasar tradisional yang dikelola pemerintah.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Kebutuhan pokok (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kebutuhan pokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, harga bahan kebutuhan pokok di sejumlah pasar Kota Depok masih belum mengalami kenaikan yang signifikan. Berdasarkan pantauan yang rutin dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok di lima pasar tradisional yang dikelola pemerintah, harga kebutuhan pokok relatif masih stabil.

Terutama harga kebutuhan pokok yang memiliki harga eceran tertinggi (HET), seperti beras, daging, minyak goreng, telur, dan gula pasir.

"Pada dasarnya bahan pokok yang kami pantau adalah yang memiliki HET seperti beras, daging, minyak goreng, telur, dan gula pasir," ujar Kepala Bidang Perdagangan Disdagin Kota Depok, Anim Mulyana di Balai Kota (Pemkot) Depok, Rabu (18/12).

Anim mengatakan, harga sejumlah bahan pokok tersebut masih terpantau stabil. Untuk harga beras kualitas medium Rp 9.714/kg, gula pasir Rp 13.333/kg, daging sapi murni Rp 115 ribu/kg, daging ayam broiler Rp 36.590/kg, telur ayam broiler Rp 23.759/kg, dan minyak goreng curah Rp 11.129/liter. "Untuk komoditi lainnya juga belum mengalami kenaikan yang signifikan. Misalnya, cabe merah keriting, bawang merah, dan bawang putih. Kalaupun ada kenaikan itu masih di kisaran Rp 1.000 hingga Rp 2.000," terangnya.

Anim menambahkan, guna mengantisipasi kenaikan harga jelang Nataru, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipatif, seperti, menggelar kegiatan pasar murah dan melakukan pemantauan harga secara berkala. "Kami juga mengimbau kepada para pedagang untuk tidak memanfaatkan momen Nataru dengan menaikkan harga setinggi-tingginya karena pasokan bahan pokok untuk Kota Depok sejauh ini masih cukup."

Kepala Disdagin Kota Depok, Kania Parwanti mengatakan, pihaknya memang setiap jelang Nataru menggelar pasar murah untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok dan inflasi. Pasar murah tahun ini digelar di 19 titik sejak akhir November hingga pertengahan Desember 2019.

"Pasar murah itu menjual berbagai jenis bahan pokok seperti, beras lima kilogram, gula pasir kemasan satu kilogram, minyak goreng kemasan satu liter. Gelaran pasar murah dilakukan untuk menekan gejolak harga yang kerap terjadi jelang Nataru," pungkas Kania.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement