REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kabid Destinasi Pariwisata Banten, Paundra Bayyu Ajie mengatakan bahwa wisata pantai di Banten setiap bulannya terus mengalami tren peningkatan. Bahkan, setahun pascatsunami pada Desember ini, ia yakin akan semakin bertambah jumlahnya jelang libur Natal dan tahun baru.
Pascatsunami yang melanda Banten, jumlah kunjungan wisata pantai di daerah ini menurun drastis. Destinasi pantai di Serang, Cilegon, Lebak dan Pandeglang bahkan hanya mencatatkan jumlah total sekitar 1.950 orang pada satu bulan setelah bencana ini melanda. Hal ini miris lantaran jumlah kunjungan pantai Pandeglang satu bulan sebelumnya saja bisa mencapai 6.700 orang.
"Kami optimistis angka kunjungan di destinasi pantai pada libur Natal dan tahun baru ini semakin meningkat. Jumlahnya saya perkirakan sama dengan saat libur idul fitri atau bisa naik sedikit dari jumlah saat hari raya itu," ujar Paundra Bayyu Ajie, Ahad (15/12).
Pada libur Idul Fitri lalu, jumlah kunjungan destinasi wisata terbuka di Banten mencapai 349.299 orang. Bayu meyakinkan bahwa wisata ke pantai Banten saat ini sudah lebih kondusif meski ada beberapa hotel atau fasilitas yang masih dalam perbaikan. Ia bahkan menuturkan telah lebih siap dalam mitigasi bencana dibanding tahun sebelumnya.
"Kami juga ada program Banten siaga wisata, jadi sudah terkoordinasi dengan semua pihak baik Polda Banten, Basarnas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ada (PBVG), Palang Merah Indonesia (PMI). Jadi ketika ada libur besar seperti natal kami sudah siap," ungkap Bayu.
Pemprov Banten juga menurutnya juga akan memberikan imbauan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memberikan petunjuk jalur evakuasi bencana khususnya pada destinasi wisata pantai. "Kemarin itu (kejadian tsunami) kan pengunjung tidak tahu harus kemana, posisnya malam kan gelap, apalahi ada juga yang lagi di mobil kan. Untuk itu juga kita juga akan sebar petugas khususnya di destinasi wisata pantai,"jelas Bayu.