Selasa 17 Dec 2019 17:10 WIB

Puluhan Sopir Angkutan di Terminal Rambutan Negatif Narkoba

Polisi menyebut dari 98 orang yang ikut tes narkoba, 54 diantaranya sopir bus.

Tes urine di Terminal Kampung Rambutan. Puluhan pengendara bus angkutan mudik Natal dan Tahun Baru 2020 di Terminal Kampung Rambutan dinyatakan bebas dari penyalahgunaan narkoba
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Tes urine di Terminal Kampung Rambutan. Puluhan pengendara bus angkutan mudik Natal dan Tahun Baru 2020 di Terminal Kampung Rambutan dinyatakan bebas dari penyalahgunaan narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan pengendara bus angkutan mudik Natal dan Tahun Baru 2020 di Terminal Kampung Rambutan dinyatakan bebas dari penyalahgunaan narkoba. Kepala Terminal Kampung Rambutan Thofik Winanto mengatakan kegiatan tes urine yang berlangsung di ruang tunggu penumpang Terminal Kampung Rambutan digelar oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, BNNP DKI, dan Satresnarkoba Polrestro Jakarta Timur.

"Alhamdulillah, semuanya yang menjalani tes urine hari ini negatif dari pengaruh narkoba," kata dia, Rabu (17/12).

Kegiatan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB sebagai kegiatan rutin yang digelar jelang libur panjang. Petugas berseragam polisi dan tim keamanan terminal menyisir satu per satu bus yang melintas dan menggiring supir berikut kondektur menuju ruang tes urine.

"Ada 98 yang menjalani pemeriksaan urine, 54 supir bus, sisanya karyawan perusahaan otobus (PO), dan petugas," katanya.

Proses penyimpanan cairan urine dari toilet terminal turut didampingi petugas. Urine dapat dinilai berdasarkan penampilan fisiknya berupa warna, kejernihan, bau, tingkat asam dan basa (pH), adanya glukosa (gula), protein, nitrit, sel darah putih dan merah, bilirubin, kristal, bakteri dalam urine, dan lain-lain. Hasilnya ke 98 orang yang menjalani tes urine dipastikan negatif.

"Ini kegiatan rutin dalam rangka arus mudik dan tahun baru, sudah dilaksanakan setiap tahun. Agar tidak ada kecelakaan akibat mengkonsumsi narkoba," kata Kasatresnarkoba Polrestro Jakarta Timur AKBP Jonter Banuarea.

Jonter berharap kegiatan ini bisa memberi ketenangan kepada penumpang saat berlibur menumpang bus dari Kampung Rambutan. Selain urine, kata dia, petugas juga memeriksa kesehatan para supir dan petugas.

"Kalau tensinya tinggi pasti supir tidak diperbolehkan mengemudi. Ini untuk mengantisipasi adanya kecelakaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement