Senin 16 Dec 2019 22:04 WIB

Aksi Siaga Bencana di Sukabumi Sasar Kalangan Pelajar

Mencegah pada saat prakejadian bencana lebih baik dari tindakan pada saat kejadian.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa SMU mengangkat perahu saat mengikuti pelatihan Siaga Bencana (ilusrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Siswa SMU mengangkat perahu saat mengikuti pelatihan Siaga Bencana (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

Baca Juga

Aksi Siaga Bencana di Sukabumi Sasar Kalangan Pelajar

SUKABUMI -- Upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana terus dilakukan di daerah. Salah satunya dengan menyasar kalangan pelajar yang diharapkan menjadi generasi cerdas dalam menghadapi risiko bencana.

Langkah ini misalnya dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi dengan menggiatkan kegiatan Smart Student for Smart Disaster ( SSFSD).  Artinya, siswa cerdas adalah yang cerdas dalam menghadapi risiko bencana.

"Di mana pada saat terjadi bencana di lingkungan sekolah, para pelajar sudah memahami tips menghadapinya," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan, Senin (16/12).

Hal ini disampaikan disela-sela kegiatan SSFSD di SMP Negeri 1 Sukabumi. Pelajar, lanjut Zulkarnain, tidak hanya mampu menghadapi pada saat kejadian namun mulai dari pra bencana mitigasi sudah dilakukan siap selamat terlebih dahulu. Dalam artian mencegah pada saat prakejadian lebih baik daripada tindakan pada saat kejadian.

Oleh karena itu digulirkan SSFSD yang diawali di SMP 1 Sukabumi dan akan berlanjut ke SMP lainnya di Kota Sukabumi hingga 20 Desember 2019 mendatang. Pada hari pertama acara digelar di SMP 1 Sukabumi. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 1.000 orang siswa yang kegiatannya digelar di ruang terbuka halaman sekolah.

"Intinya kegiatan ini mengajarkan siswa cerdas menghadapi bencana tanpa panik dan tanpa  korban," ujar Zulkarnain.

Misalnya diberikan pelatihan atau praktek sederhana cara selamat dari gempa dan banjir longsor (Balong). Pelatihan yang diberikan seperti menunduk, berlindung, tidak bergerak, mencari jalur evakuasi dan titik kumpul. Sedangkan pada bencana longsor cara cerdas adalah bergelinding bulat bak bola.

Pada momen itu juga ungkap Zulkarnain disosialisasikan Perka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 7 tahun 2015  tentang Rambu dan Papan Informasi Bencana. Zulkarnain menuturkan, dengan giat ini diharapkan terwujudnya Satuan Pendidikan Aman Bencana (SMAB) di lingkungan SMPN 1 Sukabumi.

Hal ini sebagaimana amanat Perka BNPB Nomor 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan SMAB dan Permendikbud Nomor 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB dan amanat Perda Kota Sukabumi Nomor 7 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan PB serta visi Kota Sukabumi yakni religius, nyaman dan sejahtera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement