REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga Perumahan Tata Lestari RT 04/10 Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan dengan kemunculan ular kobra dalam beberapa hari ke belakang. Di area perumahan yang lokasinya berdekatan dengan area persawahan itu ditemukan belasan ular kobra di permukiman warga.
Ketika Republika mendatangi lokasi itu, terdapat tiga ekor ular yang telah ditangkap warga. Dua ekor ular yang masih hidup dimasukkan ke dalam botol kemasan air mineral. Sementara satu ekor ular yang sudah mati dibiarkan begitu saja.
Salah satu warga yang melihat ular itu, Leli Widia (29 tahun) mengatakan, ular itu pertama dilihat ketika ia berada di rumahnya pada Senin pagi. Ketika itu, ia baru pulang ke rumah dan membuka pintu. Ketika hendak menyapu rumah, ia melihat ular cobra dengan panjang sekitar 30 sentimeter di pojokan rumahnya.
"Pas lihat ada satu di pojokan. Saya langsung jerit (teriak) dan lari ke luar rumah," kata dia, Senin (16/12).
Peristiwa itu langsung membuat perhatian warga di sekitar rumahnya. Beruntung, ada warga yang berani menangkap ular itu. Alhasil, ular tersebut berhasil ditangkap dan dimasukkan warga ke dalam botol air mineral.
Belum hilang rasa kagetnya menemukan ular di dalam rumahnya, suaminya, Sofyan (32) kembali menemukan ular kobra di rumahnya pada siang hari. Kini, pasangan suami istri itu bersama anaknya, untuk sementara memilih tinggal di rumah orang tua mereka yang masih berada di satu perumahan.
"Sekarang takut masuk rumah. Bawaannya terbayang terus. Sementara di sini dulu, di rumah mertua," kata Leli.
Ia mengatakan, sepekan sebelumnya ia sempat melihat ular yang bertubuh lebih besar ketika sedang mencuci di rumahnya. Namun ular itu tak berhasil ditangkap. Menurut dia, di permukiman itu telah ditemukan ditangkap belasan ular selama sepekan terakhir. Bahkan anaknya yang masih kecil juga sempat melihat ular tersebut.
"Ini baru pertama sebanyak ini. Sebelumnya mah jarang. Saya curiga dari rumah kosong karena tanamannya tinggi. Di sana warga pernah juga nemu satu. Kemungkinan ada induknya di sana," ujar perempuan yang telah tujuh tahun tinggal di permukiman itu.
Sementara itu, Ketua RW 10 Desa Cikadongdong, Dedi ZM mengatakan, dalam satu hari itu warga sudah menangkap lima ekor ular. Dua ular yang ditangkap sebelumnya telah dibunuh warga dan dibuang.
Menurut dia, penemuan ular tak hanya terjadi pada Senin. Selama sepekan, warga sudah menangkap 15 ekor ular di sekitar permukiman itu. Ular yang ditemukan sebelumnya telah dibunuh karena warga ketakutan.
"Ini sangat meresahkan. Apalagi banyak warga yang punya anak kecil," kata dia.