Senin 16 Dec 2019 12:30 WIB

Tongkang Pasir yang Kandas di Tanjung Pandan akan Dievakuasi

Kondisi kapal sudah 70 persen muatan kapal tersebut tenggelam.

Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tanjung Pandan menerbitkan Notice to Marine atau Pemberitahuan kepada Nakhoda kapal yang melintasi perairan Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung tepatnya di koordinat 02'43' 835
Foto: Foto : Humas Ditjen Hubla
Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tanjung Pandan menerbitkan Notice to Marine atau Pemberitahuan kepada Nakhoda kapal yang melintasi perairan Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung tepatnya di koordinat 02'43' 835" S-107" 34' 166

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tanjung Pandan akan berkoordinasi dengan pemilik kapal untuk mengevakuasi tongkang rute Pontianak-Jakarta. Kapal tongkang ini kandas di perairan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (14/12).

"Karena kondisinya 70 persen muatan kapal tersebut tenggelam, jadi kami akan panggil pemiliknya dulu untuk bagaimana tindak lanjut," kata Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tanjung Pandan, Fadli, di Tanjung Pandan, Senin (16/12).

Baca Juga

Menurut dia,Tugboat Trust 88 dengan Tongkang Trust Line 919 yang mengangkut 3.667 meter kubik pasir itu sekarang berada di koordinat 02' 43' 835" S-107" 34' 166". "Posisi kapal memang sudah miring dugaan sementara bocor dan kemudian dikandaskan," katanya.

Kesyahbandaran, ia mengatakan, sudah menyampaikan pemberitahuan ke kapal-kapal yang melintasi tempat tongkang yang kandas berada agar berhati-hati. "Kalau untuk lalu lintas keluar masuk kapal ke pelabuhan tidak cuma harus berhati-hati karena di situ tempat lego kapal dan jalur potong kapal," katanya.

Ia juga meminta nelayan yang beraktivitas di koordinat tersebut berhati-hati, utamanya saat melaut pada malam hari. "Kami khawatirkan kapal-kapal kecil di malam hari karena itu adalah jalur memotong yang dilalui untuk menuju pelabuhan Tanjung Batu dan sebaliknya," kata dia.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement