REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur mencatat jumlah rumah warga yang rusak akibat angin kencang yang terjadi pada Jumat (13/12) sore hingga malam sebanyak 37 unit. Rumah yang rusak itu di berbagai titik yang tersebar di beberapa kecamatan.
"Pendataan korban terdampak angin kencang terus kami lakukan hingga hari ini karena jumlah personel yang terbatas tidak mampu menjangkau banyaknya titik lokasi bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember Heru Widagdo di Jember, Sabtu (14/12).
Menurutnya, ada 13 lokasi yang diterjang angin kencang yang tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, Ajung, Pakusari, dan Tempurejo. "Dari belasan lokasi tersebut tercatat yang terdampak angin kencang sebanyak 37 rumah rusak, dengan rincan 32 rumah rusak ringan dan lima rumah rusak sedang, kemudian satu tempat usaha rusak ringan, dan satu mobil juga rusak karena tertimpa pohon yang roboh di tengah jalan," tuturnya.
Dari puluhan rumah warga yang rusak, lanjut dia, sebagian juga terjadi di kawasan perumahan seperti di Perumahan Pondok Gede, Perumahan Taman Gading, dan Perumahan Bumi Tegal Besar yang menyebabkan atap rumah warga porak-poranda diterjang angin kencang. "Seperti di Perumahan Bumi Tegal Besar tercatat sebanyak lima rumah warga rusak dan satu tempat usaha milik warga rusak karena angin kencang tersebut," katanya.
Ia menjelaskan banyaknya pohon tumbang yang melintang di tengah jalan menyebabkan arus lalu lintas macet total. Sehingga, petugas BPBD bersama sukarelawan, serta berbagai instansi terkait memotong kayu yang roboh, agar akses jalan yang dilalui kendaraan itu bisa kembali normal.
"Hingga Sabtu sore, petugas masih membersihkan banyaknya pohon yang tumbang akibat angin kencang yang terjadi pada Jumat (13/12) sore hingga malam hari," ujarnya.
Sementara Manajer Area PLN Jember-Lumajang Ardian Egusfi mengatakan angin kencang yang menerjang Jember pada Jumat (13/2) menyebabkan pemadaman listrik yang dialami sebanyak 138.000 pelanggan yang tersebar di Kecamatan Ambulu, Kalisat, Tanggul, dan di kawasan kota. "Petugas PLN berusaha optimal untuk memperbaiki jaringan PLN yang rusak secepat mungkin, sehingga seluruh rumah warga yang padam bisa kembali menyala maksimal pada pukul 24.00 WIB," tuturnya.