REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Proses penanganan tergelincirnya kereta api (KA) barang di stasiun Doplang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tuntas pada, Jumat (13/12) malam, pukul 22.00 WIB. Hal ini ditandai dengan terbebasnya jalur 1 di Stasiun Doplang, dari material gerbong rusak rangkaian KA barang yang sebelumnya tergelincir pada Kamis (12/12) siang.
"Dengan terbebasnya dari material gerbong rusak, maka jalur 1 siap untuk dinormalkan kembali," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang, Krisbiantoro.
Upaya normalisasi jalur KA di Stasiun Doplang oleh PT KAI Daop 4 Semarang, ungkapnya, terus dilakukan pascaterjadinya musibah anjlok hingga Jumat malam. Krisbiantoro menjelaskan, atas upaya tersebut pada Jumat dini hari, setelah pukul 02.50 WIB, jalur 2 stasiun Doplang telah bisa disterilkan dari matrial gerbong yang tergelincir.
Proses penanganan dilanjutkan dengan menata bantalan beton dan rel terdampak rusak, dengan material pengganti yang telah dipersipakan di lokasi. "Sehingga upaya ini telah berhasil menyambungkan kembali jalur 2 di emplasemen stasiun Doplang sebagai jalur hulu dengan jalur lainnya, pada Jumat pukul 05.30 WIB," tambahnya.
Pada saat yang sama, masih jelas Krisbiantoro, evakuasi gerbong-gerbong yang tergelincir juga terus diupayakan dengan bantuan dua unit crane berkapasitas angkat masing- masing 100 ton. Bahkan pengisian dan pemadatan batu balas kricak di jalur 2 juga dikebut agar bisa segera digunakan kembali untuk melayani operasional KA di Stasiun Doplang ini.
Hingga Jumat pagi pukul 07.00 WIB jalur 2 dinyatakan bisa dilewati KA, kendati dengan batas kecepatan 5 kilometer per jam dengan di uji coba gerakan langsiran kereta pertolongan dan gerbong datar. Dengan berhasil dilewatinya jalur 2 tersebut, masih kata Krisbiantoro, maka Stasiun Doplang telah siap melayani operasional KA kembali.
KA pertama yang melewati jalur 2 dengan aman serelah penanganan pascamusibah adalah KA Barang 2524 pada pukul 09.46 WIB. "Berikutnya secara berurutan KA 268 Maharani tujuan Surabaya serta KA Barang 2514," jelasnya.
Tepat pukul 13.45 WIB, lanjut Krisbiantoro, peningkatan kecepatan di jalur 2 tersebut berhasil dilakukan, dari yang semula hanya 5 kilometer per jam menjadi 20 kilometer per jam. Di sisi lain, kiriman delapan unit gerbong datar dari Stasiun Semarang Poncol dan Stasiun Alastua guna membantu proses evakuasi gerbong yang rusak pun juga bisa dioptimalkan guna mendukung normalisasi jalur tersebut.
Sehingga pada pukul 16.00 WIB berhasil dimuat dua gerbong rusak dan secara bertahap ke-10 gerbong rusak berhasil dimuat dan siap untuk dikirim ke Balai Yasa.
Hingga upaya penanganan yang dilakukan petugas di lokasi pada gilirannya telah membebaskan jalur 1 dari material gerbong rusak. "Artinya, proses penanganan di lokasi stasiun Doplang pun telah tuntas dilakukan, guna mendukung kembali layanan operasiobal kereta api," lanjut Krisbiantoro.
Seperti diberitakan sebelumnya, musibah tergelincirnya KA barang pengangkut semen di Stasiun Doplang ini juga mengakibatkan kerusakan material pada bantalan beton jalur kereta api. Kerusakan tersebut meliputi 140 bantalan beton (pada jalur hulu), 77 bantalan beton (jalur 1 stasiun Doplang), termasuk 45 bantalan wesel (31 Dpl) serta kerusakan rel.