Sabtu 14 Dec 2019 00:55 WIB

Kiai Maruf Minta Peran Ulama Cegah Sikap Intoleran

Maruf menilai sikap intoleran benih paham radikal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Ma
Foto: Antara/Aji Styawan
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta peran ulama dalam mencegah berkembangnya sikap intoleran di Indonesia. Menurut Kiai Ma'ruf, jika sikap intoleransi dibiarkan, maka nantinya akan berkembang lebih jauh menjadi paham radikal. Selanjutnya, paham radikal bisa terus berkembang menjadi bibit terorisme.

Hal itu disampaikan Maruf saat menghadiri silaturahmi dan musyawarah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia, IPHI, Baznas se Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (13/12).

Baca Juga

"Lebih jauh bisa jadi teroris, itu mulanya dari sikap intoleran, karena itu harus ada toleransi," ujar Kiai Ma'ruf.

Karenanya, Kiai Ma'ruf menegaskan Islam mengenal perbedaan pendapat baik di kalangan umat Islam. Untuk itu, sudah sepatutnya sikap toleransi harus dikedepankan oleh umat Islam meski ada perbedaan.

"Kalau di dalam wilayah perbedaan, itu harus ditoleransi, tidak boleh hanya kita saja yang benar, ego kelompok atau fanatisme kelompok, ego kelompok atau fanatisme kelompok itu sumber dari intoleran," ujar Kiai Ma'ruf.

Bahkan, tak hanya sesama umat Islam, Kiai Ma'ruf mengungkap toleransi juga harus dilakukan antaragama. "Dalam kita berbeda agama pun kita harus toleransi, kita diajarkan bahwa Lakum Dinnukum Waliyadin, bagimu agamamu, bagiku agama ku," ujarnya.

Karena itu, ia pun berharap hal tersebut dilakulan oleh umat Islam di Indonesia demi menjaga keutuhan bangsa. Hal ini kata Ma'ruf merupakan upaya untuk memastikan pembangunan Indonesia tidak terganggu.

"Karena itu sebaiknya sikap toleransi itu yang harus terus kita bangun, mudah-mudahn ini saya kira tugas tugas MUI, ormas ormas Islam untuk mengawal ini semua sehingga situasi nasional itu kondusif," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement