Jumat 13 Dec 2019 20:10 WIB

Banyumas Wera, Festival Budaya untuk Menarik Wisatawan

Banyumas Wera mengakhiri polemik tentang tagline wisata Banyumas.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sekitaran Lokawisata Baturraden di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Rabu (23/12).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Suasana pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sekitaran Lokawisata Baturraden di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Rabu (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO – Agenda wisata Banyumas Extravaganza, resmi berganti nama menjadi 'Banyumas Wera'.  

“Dengan dilakukannya perubahan nama agenda, maka polemik soal nama agenda wisata ini pun ikut berakhir. Tak ada lagi yang menilai Pemkab Banyumas hanya mengekor festival di daerah lain, keinggris-inggrisan dan lain sebagainya,'' jelas Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani, Jumat (13/12).

Baca Juga

Dia menyebutkan, dipilihnya nama 'Banyumas Wera' sebagai pengganti 'Banyumas Eztravaganza' telah melalui berbagai pertimbangan dengan melibatkan berbagai pihak.  

Lebih dari itu, nama 'Banyumas Wera' juga dianggap lebih mewakili budaya Banyumas. ''Dalam bahasa Banyumas, wera itu berarti semarak, bagus, atau bisa juga indah atau elok. Dalam keseharian, kata yang merupakan kata asli Banyumas ini, sudah jarang diucapkan warga Banyumas,'' katanya.

Agenda 'Banyumas Wera', menurut Asis, akan digelar Ahad 15 Desember 2019. Sebanyak 51 peserta, direncanakan akan ikut meramaikan karnaval sepanjang Jalan Jenderal Soedirman yang berada di pusat Kota Purwokerto. ''Agenda Banyumas Wera tahun ini, kita mengusung konsep batik Banyumasan,'' jelasnya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas, Deskart Sotyo Jatmiko, mengatakan perserta karnaval akan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok A berjumlah 16 kelompok berasal dari perguruan tinggi dan pelajar SMP, SMA dan SMK.

Kelompok B sebanyak 27 kelompok peserta, berasal dari utusan kecamatan. Sedangkan kelompok C, merupakan kelompok peserta dari kalangan perusahaan dan umum. Seluruh peserta ini akan menampilkan berbagai jenis kesenian. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement