REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang mengucurkan dana hibah senilai Rp 3,37 miliar untuk membantu perbaikan fasilitas pendidikan dan kesehatan di beberapa provinsi, di antaranya Sumatra Selatan, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Maluku.
"Dana hibah itu diberikan melalui bantuan akar rumput untuk keamanan manusia tahun anggaran 2019 periode pertama," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii usai menandatangani penyerahan hibah di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Jumat (13/12).
Ia menjelaskan bantuan hibah yang menjadi program tahunan pemerintah Jepang itu bertujuan untuk membantu negara-negara mitra, salah satunya Indonesia, meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Jepang menilai pendidikan dan kesehatan merupakan dua sektor yang dapat secara langsung berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
Untuk tahun anggaran 2019 periode pertama, dana hibah diberikan ke empat proyek, di antaranya renovasi sekolah dasar di Indralaya Mulia, Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan senilai Rp 906 juta. Kemudian pembangunan fasilitas pelatihan kejuruan di Desa Sodo, Gunung Kidul, Yogyakarta senilai Rp 868 juta.
Dua proyek lainnya meliputi renovasi sekolah dasar di Gadog, Cianjur, Jawa Barat senilai Rp 1,12 miliar, dan terakhir renovasi klinik di Ampera, Maluku Tengah, Maluku sebesar Rp 447 juta. Dubes Ishii menjelaskan pihaknya memilih empat proyek itu karena mempertimbangkan kemampuan pelaksana dalam menjalankan renovasi serta pembangunan.
"Ada banyak proyek yang diajukan, dan saya merasa bahagia karena banyak harapan dalam usulan pengajuan dana hibah. Namun anggaran kami terbatas sehingga kamu mementingkan proyek yang memang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas kehidupan, dan kemampuan pelaksana," terang Dubes Ishii.
Beberapa lembaga nirlabayang menerima dana hibah itu, di antaranya Yayasan Islam Al-Ittifaqiah, Yayasan Trisakti Arum Lestari, Yayasan Darul Huda, dan Yayasan Ukhuwah Masohi.