Jumat 13 Dec 2019 17:12 WIB

Pergantian Tahun Baru di Solo Ditandai Sirene Sriwedari

Pergantian tahun baru di Solo minus pesta petasan dan kembang api.

Rep: Binti Sholikah / Red: Nashih Nashrullah
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo
Foto: Antara
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO— Malam pergantian tahun di Kota Solo akan dimeriahkan dengan gelaran acara car free night (CFN) atau malam tanpa kendaraan bermotor. 

Nantinya, pada saat pergantian tahun pukul 00.00 WIB akan dibunyikan sirine kuno di Sriwedari.

Baca Juga

Sirine tersebut terletak di menara Kompleks Sriwedari tepatnya di belakang Gedung Wayang Orang (GWO). Sirine tersebut ditengarai telah eksis selama tiga zaman.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan sirine tersebut aktif digunakan mulai dari zaman Kolonial Belanda, pendudukan Jepang, dan hingga digunakan sebagai penanda buka puasa. 

Sirene tersebut juga rutin menjadi pengiring detik-detik pembacaan teks proklamasi setiap upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. "Zaman bapak saya dulu, kalau sirine itu berbunyi artinya pasukan Belanda bersiap menyerang," ucap Wali Kota beberapa waktu lalu.

Gelaran CFN tersebut nantinya akan dimeriahkan dengan lima panggung seni yang didirikan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Jendral Sudirman.

Selain bunyi sirine, Pemkot menyiapkan puluhan gong untuk menggantikan petasan dan kembang api. Lima gong tersebut ditempatkan di sekitar lima panggung, masing-masing di depan Diamond Solo Convention Center, rumah dinas Wali Kota Loji Gandrung, depan Stadion Sriwedari, persimpangan Ngarsopuro, dan depan Balai Kota sebagai panggung utama.

"Selain lima panggung, sejumlah Perumda mengusulkan panggung-panggung kecil, ya, tidak masalah. Pertunjukan seni mayoritas dari kelurahan-kelurahan," imbuhnya.

Dua tahun terakhir, Wali Kota melarang warga menyalakan petasan atau kembang api yang biasa dinyalakan pada malam pergantian tahun. 

Tahun ini, Wali Kota kembali melarang warga menyalakan petasan dan kembang api. Dia menilai, perayaan pergantian tahun tetap meriah meski tanpa petasan dan kembang api. "Tanpa kembang api, masyarakat lebih nyaman. Daripada uang dibakar, lebih baik untuk mengundang seniman," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement