REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI-- Gojek dan GoPay menjalin kerjasama dengan pemkot Sukabumi. Penandatanganan kerjasama strategis ini adalah untuk mendukung pembangunan Kota Sukabumi melalui pengembangan potensi ekonomi digital. Head Regional Corporate Affairs Gojek Jawa Barat dan Banten, Wildan Kesuma mengungkapkan fokus nota kesepakatan antara Pemerintah Kota Sukabumi, Gojek dan GoPay mencakup enam hal strategis. ''Diantaranya adalah promosi potensi unggulan Daerah; pemanfaatan layanan GoPay sebagai metode pembayaran di lokasi-lokasi yang dikelola oleh Pemkot Sukabumi,'' kata Wildan dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (13/12).
Juga pembinaan dan pengembangan Usaha Kecil di Kota Sukabumi melalui pelatihan dan fasilitasi pemasaran; pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan dan fasilitasi akses lapangan pekerjaan; sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengurangan sampah plastik; dan optimalisasi penggunaan dan penertiban layanan transportasi online di Kota Sukabumi.
Dikatakan Wildan, Kerjasama strategis ini juga sejalan dengan semangat dan komitmen Gojek dalam mendukung keberhasilan dan optimalisasi Peraturan Menteri Perhubungan No. 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat. Melalui kerjasama strategis ini Gojek dapat mengoptimalkan penggunaan dan penertiban layanan transportasi online yang salah satunya melalui pembuatan shelter Gojek.
Selain itu, aspek pemberdayaan pelaku UMKM, sektor informal dan perempuan juga merupakan salah satu area yang termasuk dalam kesepakatan strategis ini. ''Sebagai perusahaan teknologi karya anak bangsa, Gojek memiliki komitmen untuk menciptakan dampak sosial di Indonesia melalui inovasi dan teknologi. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan mengenai hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang menyatakan kontribusi ekosistem Gojek terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2018 mencapai Rp 55 triliun, dihitung dengan menggunakan asumsi 100% mitra aktif,'' katanya.
Menurut Wildan, sebelumnya, LD FEB UI menghitung dampak ekonomi Gojek adalah Rp 44,2 triliun dengan menggunakan metode yang lebih konservatif, yaitu 75% mitra aktif. Selain mendapatkan tambahan pendapatan dari Gojek yang rata-rata berada di atas UMK, mitra Gojek juga merasa cukup puas dan bahagia dengan hidupnya yang menjadi lebih baik setelah mereka bergabung dengan Gojek. Data ini sangat menarik karena kontribusi tersebut dirasakan oleh para pelaku UMKM dan sektor informal.
''Dalam kesepakatan strategis bersama Pemerintah Kota Sukabumi, Gojek juga menawarkan program dukungan pada pelaku sektor informal dan UMKM dengan cara menyelenggarakan pelatihan, fasilitasi usaha pemasaran, melalui ekosistem Gojek,'' kata Wildan.
Bentuk program pelatihan yang telah berjalan hingga kini bernama Gojek Wirausaha. Ini adalah program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh Gojek kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Program ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia bisa naik kelas dengan mengakses potensi dunia digital.
Program Gojek Wirausaha ini memiliki keistimewaan yaitu dengan memberikan akses langsung kepada para UMKM yang sudah mengikuti pelatihan untuk masuk ke ekonomi digital lewat platform Gojek. Setelah pelatihan, UMKM dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform GoFood maupun GoPay. Hal ini menjadi nilai tambah agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital.
Walikota Sukabumi H. Achmad Fahmi dalam sambutannya menyatakan emangat kolaborasi yang ditunjukkan Gojek dan GoPay sejalan dengan rencana pemerintah Kota Sukabumi yang ingin meningkatkan pembangunan di Kota Sukabumi melalui pemanfaatan ekonomi digital. Beberapa kolaborasi yang menarik untuk dijajaki termasuk pemanfaatan Gojek dalam optimalisasi Visi, Misi, dan Program Unggulan Pemerintah Kota Sukabumi, serta penggunaan GoPay di beberapa fasilitas publik maupun lokasi wisata. ''Tentunya, harapan kami semua kesepakatan ini dapat terlaksana dengan baik dan dapat menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Sukabumi,'' kata Fahmi.