REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wilayah Kota Sukabumi mengupayakan city branding yang hingga kini masih belum ada. City branding yang menggambarkan karakter dan budaya daerah nantinya akan makin menarik wisatawan berkunjung dan investor menanamkan usahanya di Kota Sukabumi.
"Hingga kini city branding yang menggambarkan Kota Sukabumi untuk menunjukkan karakter, daya tarik, gaya, dan personalitas kota apakah unik dan berbeda dengan wilayah lain serta menginspirasi orang untuk datang kembali belum ada,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Jumat (13/12). Hal ini ditekankan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami pada saat Rapat koordinasi pemerintahan dalam rangka internalisasi city branding Kota Sukabumi di Hotel Maxone, Kamis (12/12).
Sehingga kata Andri, diperlukan city branding. Dengan city branding ini mencari kekhasan Sukabumi karena terkadang masih berkisar kota moci. Harapannya dengan rakor akan muncul ciri khas Sukabumi yang menjadi brand Kota Sukabumi.
Andri menuturkan, city branding adalah upaya menciptakan identitas tempat wilayah kemudian mempromosikannya kepada publik baik internal maupun eksternal. Pada akhirnya Sukabumi memiliki kepribadian yang kuat, pengemasan menarik dan ciri khas yang menjadi identitias dan daya tarik orang untuk mengetahui lebih banyak Sukabumi.
City branding ini ungkap Andri, penting di tengah pemasaran sebuah kota, daeraah, dan negara telah menjadi saangat dinamis, dan kompetitif dewasa ini. Tujuan melakukan city branding adalah memperkenalkan kota dan daerah lebih dalam memperbaiki citra menarik wisatawan asing dan domestik, menarik minat investasi untuk berinvestasi serta meningkatkan perdagangan.
Menurut Andri, pada 2017 Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata menggelar lomba logo dan pariwisata maka terpilih logo dan tagline Sukabumi Kota Kamonesan yang diluncurkan pada hari jadi Kota Sukabumi ke 103 pada 1 April 2017. Namun ke depan harus ada city branding untuk mencerminkan kehidupan masyarakat kota dan branding mudah diingat.