Kamis 12 Dec 2019 21:51 WIB

Banjir Sigi Telan Dua Korban Jiwa

Hujan deras terus mengguyur Kabupaten Sigi dalam beberapa hari terakhir.

Dua orang warga Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilaporkan meninggal dunia saat banjir melanda desa mereka, Kamis (12/12) malam (Ilustrasi banjir Sigi)
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Dua orang warga Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilaporkan meninggal dunia saat banjir melanda desa mereka, Kamis (12/12) malam (Ilustrasi banjir Sigi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Dua orang warga Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilaporkan meninggal dunia saat banjir melanda desa mereka, Kamis (12/12) malam. Kedua korban tersebut, satu di antaranya masih anak-anak adalah warga Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, yang daerahnya sedang dilanda musim hujan dalam beberapa hari ini.

Seorang pejabat BPBD Sigi membenarkan peristiwa tersebut, namun belum bisa merinci identitas korban dan tingkat kerusakan yang dialami warga setempat. Namun ia menyebutkan bahwa warga desa sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman untuk menghindari jatuhnya korban baru. Ia mengakui bahwa kerusakan rumah warga dan sarana-prasarana desa akibat banjir itu cukup besar.

Baca Juga

Sebelumnya, korban bencana alam banjir di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hingga kini masih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian. Mereka masih membutuhkan bantuan bahan makanan dan juga obat-obatan.

Camat Dolo Selatan, Jalil, membenarkan bahwa sudah ada bantuan yang disalurkan, baik oleh pemerintah daerah maupun pihak lembaga kemanusiaan peduli bencana alam di daerah itu. Namun, bantuan tersebut masih kurang.

"Bantuan sudah ada, tetapi tetap masih membutuhkan, sebab rata-rata korban yang mengalami dampak dari bencana banjir lumpur di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan yang terjadi 08 Desember 2019 tersebut rumah maupun isi rumah terendam lumpur," kata Jalil, Rabu (11/12).

Karena itu, mereka masih memerlukan bantuan, terutama bahan makanan dan obat-obat. Sebab, pascaabanjir warga terutama anak-anak mulai terserang penyakit.

Banjir lumpur yang memporak-porandakan puluhan rumah warga Desa Poi, menyusul hujan deras mengguyur kawasan itu sepanjang hari Minggu (08/12) dan menyebabkan banjir lumpur. Saat ini, ada beberapa desa di wilayahnya yang selama ini rawan bencana alam banjir, sebab berada di dekat aliran sungai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement